Setelah menyelesaikan tugas kantornya, Jeno langsung bergegas pulang. Entah kenapa perasaannya jadi tidak enak.
Ketika ia hendak masuk ke dalam lift, ia melihat Jina dan juga Hana mendekat ke arahnya. Tapi yang Jeno herankan, kenapa Jina jalan?
Biasanya anak itu akan rewel meminta untuk Hana menggendong tubuhnya.
"Ayah!!!"
Hap, Jeno menangkap tubuh kecil gadisnya. Kemudian ia menatap senyum tipis Hana.
Mereka bertiga sudah memasuki lift, Jeno yang melihat Hana hanya diam saja akhirnya menurunkan Jina dalam gendongannya.
Beruntungnya Jina tidak protes, ketika ia memperhatikan wajah Hana ternyata gadis itu sudah pucat.
"Hana-ssi, kau sakit?"
Belum menjawab pertanyaannya, tiba-tiba badan gadis itu jatuh ke dalam pelukan Jeno. Jina yang melihatnya menjerit ingin menangis.
"Ayah, bunda kenapa?!"
Jeno langsung menggendong badan Hana ala bridal style, kentara sekali jika ia sama khawatirnya dengan sang anak.
"Bunda tadi bilang sakit gak?"
Jina menggelengkan kepalanya, jujur selama acara jalan-jalan tadi Bunda Hana-nya sama sekali tidak mengeluh padanya kalau sedang sakit.
Jina jadi merasa bersalah.
Gadis kecil itu pikir, ialah yang membuat bundanya pingsan.
Setelah sampai di apartemen miliknya, Jeno langsung merebahkan tubuh Hana di atas kasur.
Dia menatap Jina yang masih setia mengekorinya, kemudian Jeno berjongkok menyamanan tingginya dengan sang anak.
Jeno tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap puncak kepala sang anak. "Gak usah nangis sayang, bukan salah Jina kok. Bundanya sakit... Jina telpon nenek ya?"
Anggukkan dari sang anak membuat Jeno tersenyum. Dia menatap khawatir wajah gadis itu yang masih terpejam.
🍓🍓🍓
Kalau penasaran sama ig dede jina
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfiction[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...