82. Pantai

40.1K 4.2K 98
                                    

"Kak Jeno, ayooo cepet jalannya!" Seru Hana yang berjalan jauh mendahului Jeno.

Wanita itu tersenyum cerah karena Jeno mengabulkan keinginannya jalan-jalan berdua ke pantai di sore hari.

Wanita itu tersenyum cerah karena Jeno mengabulkan keinginannya jalan-jalan berdua ke pantai di sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno mendengus geli.

Ia melangkahkan kakinya mendekat ke Hana lalu memeluknya dari belakang.

Beberapa kali Jeno mencuri kecupan di bibir Hana menimbulkan dengusan geli dari wanita itu.

"Akhirnya bisa kencan lagi tanpa anak-anak."

Hana tersenyum mendengar ucapan Jeno, ia mengubah posisi menghadap lelakinya lalu memeluknya erat.

"Seneng ya... akhirnya punya waktu berdua lagi."

Jeno menjawil hidung Hana karena gemas. "Mau jalan sambil lepas sepatu?"

"Tapi nanti kotor."

"Gampang nanti bisa dicuci."

Hana menganggukkan kepalanya.

Akhirnya pasangan itu melepaskan alas kaki yang mereka pakai lalu berjalan menyusuri bibir pantai.

Akhirnya pasangan itu melepaskan alas kaki yang mereka pakai lalu berjalan menyusuri bibir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana memekik girang ketika air membasahi kakinya. Didalam hati Jeno bersyukur karena bisa membuat wanitanya tersenyum.

"Kamu kayak gini nggak beda jauh sama Jina."

Hana membalikkan badannya dengan senyum yang masih terukir di bibir dan tangan masih saling menggenggam.

"Nggak apa-apa, aku masih muda juga kok nggak beda jauh sama anak sekolahan."

Jeno tertawa mendengar ucapan Hana barusan.

Hari ini anak-anak mereka sedang bersama orang tua Hana yang sedang liburan sekaligus menjenguk Chenle yang sedang tidak enak badan di apartemen.

Awalnya Tuan dan Nyonya Zhong hanya ingin menjenguk anak dan cucunya, namun ketika mendengar Chenle demam mereka memilih untuk membawa Chenle ke rumah sakit.

Mengingat wajah Chenle yang tidak terima dengan keputusan mamanya yang memaksa dirinya untuk ke rumah sakit pun membuat Hana mendengus geli.

"Kenapa sayang?" Jeno memeluk pinggang Hana.

Hana mendongak lalu tersenyum. "Kasihan Chenle, pasti dia kesel banget disuruh ke rumah sakit."

"Hahaha nggak jadi kok. Chenle ngamuk nggak mau ke rumah sakit, akhirnya malah dokternya yang dateng ke apartemen dia."

"Eh... Serius?"

Jeno menganggukkan kepala lalu mencubit hidung Hana gemas. "Iya bunda."

"Ayah laper nggak?"

"Laper sih, bunda laper? Mau makan malam di restoran seafood?"

"Mauuuuuu... Nanti kita ke sana ya."

Jeno mengusap sayang rambut Hana. "Iya, setelah matahari terbenam kita cari makan ya."











🍓🍓🍓
—wOYYYY SIALAN GANTENG BANGET GILA ITU HIDUNG APA PEROSOTAN??? ಥ‿ಥ

🍓🍓🍓—wOYYYY SIALAN GANTENG BANGET GILA ITU HIDUNG APA PEROSOTAN??? ಥ‿ಥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang