Pagi ini mungkin adalah pagi yang terindah bagi Jeno.
Bagaimana tidak, didepannya saat ini berdiri dua perempuan yang ia sangat sayangi sedang asik bercengkerama.
"Jadi nanti bunda sama ayah mau ke Jepang? Jina tidak di ajak?" Rengek gadis kecil itu.
Yang dapat Jeno lihat, Hana memasang wajah panik dan bingung, takut takut ia salah bicara ke anak itu.
Kemudian pria itu berjalan mendekati meja makan lalu duduk di samping kursi anak gadisnya.
"Lagi ngomongin apa nih princess-nya ayah?" Tanya Jeno setelah berhasil mencuri kecupan di pipi sang anak.
Jina langsung memandang ayahnya dengan wajah memelas, kemudian anak itu kembali merengek.
"Ayah... sama bunda mau jalan jalan nggak ngajak Jina ya?"
Alis Jeno mengkerut bingung, "Kata siapa ayah sama bunda mau jalan jalan?"
"Om Jaemin bilang gitu." Jawabnya polos.
Jeno sudah menduga. Pasti salah satu diantara teman seperjuangannya itu yang menghasut putrinya seperti ini.
"Jina mau jalan-jalan nggak setelah sarapan?"
Lupa akan apa yang barusan mereka bahas, Jina menganggukkan kepala semangat membuat Jeno maupun Hana terkekeh karena gemas melihatnya.
"Kita jalan jalan ke sungai Han ya ayah??? Jina mau main ke sana, sama bunda juga."
Hana yang telah selesai menyiapkan sarapan langsung bergabung duduk di sebelah Jeno setelah menghadiahi kecupan singkat di kedua pipi anak dan ayah itu.
"Apa bunda siapin makanan buat kita piknik di sana?"
"Siapin aja, nanti ayah bantu. Mumpung hari ini cuacanya bagus."
Iya, mereka berdua sepakat akan panggilan ayah dan bunda jika berada di depan Jina.
Jika sudah tidak ada Jina di sekitar mereka, barulah mereka bebas menggunakan panggilan lain.
Setelah menyesaikan sarapan singkat mereka, keluarga kecil itu akhirnya sampai juga di sungai Han.
Mereka memilih untuk membentangkan karpet dan duduk di atasnya. Kali ini Hana hanya terdiam memperhatikan Jeno dan juga Jina yang asik bermain.
Ketika Jeno mulai lelah ia datang menghampiri Hana untuk meminta air mineral.
"Kak, apa kita batalin aja ke Jepangnya? Aku nggak tega ninggalin Jina."
Ini yang Jeno suka dari Hana. Dia sangat menyayangi Jina walau anak itu bukan anak kandungnya.
Dan itu membuat Jeno tidak menyesal karena telah menikahinya. Jeno memeluk pinggang istrinya yang duduk di sampingnya itu.
"Nggak bisa dibatalin, aku mau bikin anak di sana. Urusan Jina gampang kok nanti."
🍓🍓🍓
Pendapat kalian tentang ff ini apa gaes????
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad 0.1 • Lee Jeno (✓). [TELAH TERBIT]
Fanfiction[CERITA MASIH LENGKAP] "Ayah, Jina mau bunda!" Jeno itu duda beranak satu. Di umurnya yang tergolong masih muda, dia harus berperan menjadi Ibu dan Ayah untuk Jina, putri kecil kesayangannya. Memang tidak mudah menjalaninya, karena menjadi single pa...