1. Welcome New York🍁

3.6K 371 70
                                    

1. Welcome New York🍁

::::

Setiap ada awal, pasti ada akhir.
Dan setiap akhir, akan selalu memiliki awal yang baru.

-New York, 12 Oktober

🍁🍁🍁

Gadis berhijab pasmina turqoise itu berjalan pelan keluar dari pintu kedatangan Bandar Udara John F. Kenedy.

Tangan kecilnya menyeret koper hitam, namun ia berhenti di tengah keramaian bandara. Ia menunduk, menurunkan tas ranselnya yang juga berwarna hitam dan memasukkan jaket tebal ke dalamnya. Lalu mengambil jaket biasa berwarna mocca, dan mengenakannya.

Selama di pesawat hingga tiba di bandara, ia terus saja menggigil. Suhu AC di dalam sana terlalu dingin baginya. Tapi ya sudahlah, untung saja ia punya jaket tebal di tasnya tadi. Gadis itu melanjutkan jalannya.

Seperti teringat sesuatu, ia berhenti lalu menepuk dahinya secara refleks.

Astagfirullah! Kenapa dia begitu bodoh?

Tidak mengecek lebih detil tentang cuaca di New York.

Dan untungnya saat tiba, kota yang tak pernah tidur ini sedang dalam musim gugur. Udara yang masih terbilang sejuk untuk menikmati liburan. Waktu terbaik mengunjungi New York, keberuntungan lagi!

Karena jika musim dingin, ia benar-benar tidak membawa pakaian musim dingin. Ia membawa perlengkapan baju biasa. Suasana Indonesia dan Asia masih terbawa olehnya, sehingga ia melupakan hal penting. Musim di sini berbeda.

Yah, walaupun dia seorang traveler. Tapi jangkauannya masih sekitar keliling Indonesia dan negara-negara tetangga sekitarnya saja. Dan ini, adalah tempat terjauh yang pernah ia datangi.

Keramaian di sekitarnya tampak tak mengganggunya melakukan apapun. Jaket berwarna mocca itu ia rengkuhkan di tubuh kecilnya. Membuat dirinya semakin terlihat menggemaskan dalam balutan jaket tersebut.

Ia kembali berjalan, mencari mobil yang sudah disediakan dari pihak travel yang memberinya libur gratisan ini.

Percaya tidak? Jika liburan ini didapatkannya gratis karena memenangkan lomba cipta cerpen? Ah, bahagianya... .

Ia sendiri pun hampir-hampir tidak percaya.

Ia masih tidak menyangka jika cerpennya bisa membawanya ke New York.

Alhamdulillah...

Sebenarnya ada 5 orang yang mendapat liburan gratis juga. Ada 3 tempat juga yang ditawarkan pada para pemenang. Amerika, Korea dan Perancis. 2 orang memilih ke Korea, 1 orang memilih Perancis, ia memilih Amerika dan satunya lagi hilang. Yah, mungkin ia mengambil bentuk cairnya saja. Wajar sekali bukan jika orang tuanya tidak mengizinkan, mungkin?

5 menit menunggu, ia baru sadar. Banyak orang yang meliriknya sekilas. Menoleh seakan ingin tahu. Heh, yang asing sebenarnya siapa sih?

"Menjadi Asing diantara orang-orang asing" batinnya merasa geli.

Ia bingung harus melakukan apa untuk menghilangkan bosan yang tengah melandanya. Akhirnya, ia mengeluarkan ponsel, memotret beberapa foto keadaan sekitar lalu membuat feed di instastorynya. Dan tak lupa berswafoto untuk dikirimkan pada keluarganya sebagai tanda jika ia tiba dengan selamat sentousa, lahir, dan batin di New York.

Sebuah mobil berhenti di depannya saat ia sedang sibuk dengan ponselnya. Ia menoleh sekilas, lantas orang tersebut bertanya menggunakan bahasa inggris. Dari perbincangan singkat itu, dapat disimpulkan memang mobil ini yang sedari tadi ia tunggu. Sopir itu masih muda dan ramah. Bahkan membantu memasukkan kopernya ke bagasi mobil. Saat tawaran untuk memasukkan ranselnya ke bagasi, Vira menggeleng. Ia tidak pernah melepas ranselnya.

FEELING OF BEING AN ENEMY  [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang