42. I Know The Truth🍁

780 127 16
                                    

:::❤:::

Jangan lupa vote n komen ya 😗🍁

:::❤:::

Jika itu untukmu aku bisa. Berpura-pura bahagia bahkan ketika aku sedih. Jika itu untukmu aku bisa. Berpura-pura menjadi kuat bahkan ketika aku terluka.

-Nebula, Tere Liye

Diantara bayangan semu tentang masa depan, aku menemukanmu. Tapi kembali pada kenyataan awal, hanya sebatas semu..

🍁🍁🍁

...

Alen POV

Malang, 30 November

"Kalau emang kita berjodoh, Allah tidak hanya akan mempertemukan kita tapi pasti juga akan menyatukannya. Tapi ternyata bukan ya,, kuharap kamu bisa terima itu. Aku pamit,,,

Aku bangkit dari pembaringan. Mataku nyalang menatap jam dinding yang memecah sunyinya malam. Aku meraup wajah kasar, astagaa.. Kenapa kata-kata Vira selalu terngiang di otakku. Ini mengganggu. Ah.. Gadis kecil itu nakal sekali bermain-main di otakku. Apa yang sebenarnya ia lakukan padaku? Apa ia memantrai dan menyihirku hingga alam bawah sadarku tak bisa berhenti memikirkannya?

"Aku harap, kamu pikirkan masak-masak. Aku sangat berharap kamu bisa masuk islam, tapi karena memang keinginan hatimu sendiri. Bukan karena aku. Keputusanku sudah bulat, kamu nggak bisa maksa aku"

Aku menghela napas berat, kalimat Vira kembali terngiang di otakku. Ck, ini tidak sesuai dengan rencanaku. Ini rumit, tujuanku datang kemari adalah membawa gadis itu kembali bersamaku, lalu kembali ke New York--menikah--memiliki banyak anak--dan bahagia selamanya. Aku bahkan tidak peduli meski harus memaksanya, aku akan menjamin hidupnya bahagia. Aku punya uang, popularitas, jabatan, dan fisik yang rupawan. Tidak ada alasan ia menolakku, kalaupun ia menolak, aku akan memaksanya dengan cara apapun. Uang membuat semua hal berjalan seperti mauku, termasuk mengatur hidup orang lain. Tapi itu dulu...

Sebelum aku terjebak di tempat ini, dan melihat gadis itu tersiksa sedemikian rupa. Aku tahu, ia juga memiliki rasa yang sama untukku. Sorot matanya menampakkan dengan jelas jika ia menginginkanku sama besar seperti aku menginginkannya. Tapi gadis itu terlalu keras kepala, dan aku? Entah mengapa menjadi lemah seperti ini. Memaksakan kehendakku padanya membuatku tak tega sekaligus takut. Takut kehilangannya, dan lebih takut jika ia membenciku jika aku bersikeras memaksanya.

Sejak kapan seorang Alen lebih memikirkan perasaan dibanding logika?

Sial. Ini benar-benar bukan aku!

"Cintaku untuk Allah jauh lebih penting daripada cintaku untuk kamu atau apapun yang ada didunia ini"

Ah, Allah lagi. Aku benar-benar tidak tahu apa yang membuat gadis itu bersikukuh percaya pada Tuhan yang tidak ada wujudnya.

Apa benar Tuhan itu ada?

Bagaimana wujudnya?

Dia dimana?

Huh, sayangnya aku tidak tahu. Kalian pikir mengapa aku menjadi seorang agnostik selama belasan tahun? Karena ini. Aku tidak tahu. Dan menurutku orang lain juga tidak tahu jawabannya. Mereka tahu apa? Apa mereka pernah melihat Tuhan?

Sekali lagi, aku bukan atheis yang tidak percaya dengan adanya Tuhan. Aku agnostik yang menganut pemikiran ilmiah dan logis. Jika atheis menyatakan diri mereka tidak percaya dengan adanya Tuhan, maka agnostik adalah kami yang tidak menganut pendapat manapun. Percaya dan tidak percaya, kami para agnostik berada ditengah. Netral.

FEELING OF BEING AN ENEMY  [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang