43. Arti Kesempatan dan Cukup🍁

732 117 12
                                    

Aku tak pernah seputus asa ini mengejar sesuatu, hingga aku mengenal apa arti kesempatan dan kata cukup.

Surabaya, 03 Desember

Kalau kalian masih sama-sama egois. Kalian nggak akan pernah bisa saling mengerti.

🍁🍁🍁

Happy 10k readers, alhamdulillah💙🙏

Happy 10k readers, alhamdulillah💙🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:::❤:::

-Vira POV

Aku merebahkan tubuhku di atas ranjang empuk kamarku. Hatiku terasa lebih lega setelah mengunjungi pesantren. Dan yang terpenting, banyak hal yang bisa kujadikan catatan untuk melangkah kedepannya. Tapi rasanya ada saja yang mengganjal. Ada yang salah, tapi entah apa itu.

Ah, sebenarnya aku tahu dimana yang salah. Bukan orang lain ataupun keadaan yang bersalah di sini. Tapi aku. Rasa dan ego yang masih saja bersemayam dengan angkuh dalam diri. Tapi ini benar-benar sulit untuk dienyahkan. Menghapusnya tak semudah itu.

Aku meraih ponselku yang berada tak jauh dari bantal. Meraihnya, melihat ribuan notifikasi di aplikasi instagramku. Lama-lama semua terasa hampa dan biasa saja. Padahal dulu saat aku remaja, aku sangat ingin memiliki banyak followers, menjadi terkenal, dan mendapatkan banyak likes dan komen. Awalnya aku menikmati itu, tapi semakin kesini semua jadi terasa hampa. Dan aku juga menyadari hal yang sebelumnya tak pernah ada dipikiranku.

Menjadi terkenal tak selalu indah seperti yang kubayangkan. Awal-awal aku merasa senang kala melihat fotoku di repost oleh orang lain, hingga muncul masalah seperti akun palsu atas nama ataupun fotoku. Dan itu menyebalkan karena bisa saja disalahgunakan demi keuntungan mereka. Seperti penipuan, atau lain sebagainya.

Tapi itu mudah diatasi. Semakin banyak followers, semakin kurasa aku tak lagi punya privasi dalam kehidupan sehari-hari. Mendadak, semua orang jadi sok tahu menahu soal kehidupanku. Seolah mereka sangat mengenalku. Dengan tidak bertanggung jawab mereka mengetikkan komentar yang menimbulkan prasangka buruk. Belum lagi berita gosip yang semakin panas jika sampai ke telinga. Tapi inilah konsekuensinya. Siap ataupun tidak, aku harus kuat karena ini yang kuimpikan dari dulu.

Aku sangat ingat, kala aku membaca sebuah buku yang mengatakan kurang lebih intinya begini,

Kadang apa yang kita impikan tak seindah asumsi kita. Kadang memilih cukup sebelum benar-benar mencapainya adalah pilihan terbaik. Karena hal itu tidak akan merusak espektasi kita tentang keindahan di dalam mimpi kita.

Dulu aku sama sekali tidak setuju. Jika sudah hampir selangkah dari mimpi. Kenapa tidak sekalian saja melangkah hingga mendapatkannya? Kenapa harus berhenti di kata cukup? Berbalik dan mengejar yang lainnya? Bukankah mimpi itu sudah di depan mata? Rasanya sangat gemas sekali membaca tulisan itu. Tapi sekarang, aku mengerti. Diusia ke dua puluh enam ini, aku mendapatkan jawabannya. Aku mendapatkan pemahaman tentang apa arti kesempatan dan kata cukup.

FEELING OF BEING AN ENEMY  [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang