15. Sec - ret - ary (?) 🍁

1.1K 159 27
                                    

Warning!
Mature content.

Note:
Gaya bahasa sedikit vulgar untuk part ini. Ambil yang baik, buang yang buruk.

Mature it's not mean porn/sex story.
Please open ur mind,

:::


Nyatanya, menghindar darimu bukanlah takdirku.
Dan di sampingmu, sepertinya itu memang jawaban dari masalahku.

New York, 27 Oktober

Kapan terlepas darimu menjadi sebuah kenyataan?

🍁🍁🍁

"Berhentilah bermain kucing, Vira" Suara bass Alen membuat Vira menoleh ke arah lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhentilah bermain kucing, Vira" Suara bass Alen membuat Vira menoleh ke arah lelaki itu.

"Lalu aku harus apa? Kau tidak membiarkanku pergi. Tapi kau juga sibuk bekerja, lalu sebenarnya apa fungsiku mendekam di ruanganmu ini huh?"

"Bukankah kau sibuk mencari pekerjaan beberapa hari ini? Sekarang kau mendapatkannya, jadi jalani pekerjaanmu dengan baik" jawab Alen.

"Wait, pekerjaan apa yang kau maksud?" Vira tak mengerti.

"Bukankah kau tadi memanggilku bos? Itu berarti, sekarang kau bekerja padaku." ujar Alen seenaknya.

"Tidak, tidak. Jangan bercanda" Vira menatap Alen tajam.

"Aku SERIUS. Bertingkahlah dengan baik, atau aku akan memecatmu" ujar Alen dingin tanpa ekspresi, tapi sayangnya Vira sudah kebal dengan ekspresi itu sejak awal-awal pertemuan mereka.

"Ok, ok. Tapi jelaskan padaku, apa pekerjaanku?" tanya Vira dengan raut bingung. Ia juga bingung harus mencari pekerjaan dimana, dan sekarang Alen menerimanya. Mungkin ini adalah jalan keluar masalahnya.

"Kau akan menjadi sekertarisku" ujar Alen tegas

"Menggantikan perempuan di depan sana yang sama menyebalkannya denganmu? Tapi aku tidak pernah menjadi sekertaris. Data-data orang lain adalah hal menyebalkan buatku. Aku tidak bisa menjadi sekertaris"

"Hei siapa yang menyebalkan? Aku sangat baik. Dan kau tidak menggantikannya. Kau menjadi sekertaris pribadiku, pekerjaanmu mudah. Hanya ikuti perintahku seperti tadi"

"Tidak, tidak. Jangan berpikir aku mau menurutimu. Ini bukan film atau novel bergenre hot romance, dimana ada affair atau scandal antara boss dan sekertaris." bantah Vira.

"Siapa yang bilang akan ada affair atau scandal antara kita berdua? Kau terlalu banyak membaca novel." Alen terdiam sejenak. Seperti berpikir tentang sesuatu. Kemuadian ia menyeringai,

"Wait, ternyata kau cukup nakal dan tidak sepolos yang kukira. Apa kau juga menonton film porno?" sontak Vira melemparkan bolpoin di atas meja.

FEELING OF BEING AN ENEMY  [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang