FEELING OF BEING AN ENEMY [End]✔️

Epilog 🍁

Kadang, kita tak mengerti dimana letak indahnya sebuah takdir yang Allah gariskan.

Karena kita hanya sedikit tahu, sedangkan Allah yang Maha Tahu.

Kita hanya harus percaya,
Mungkin husnudzon kita pada Sang Pencipta terlalu minim hingga membuat kita lalai sebagai manusia.

:::🍁:::

•

°

"I accept her marriage and wedding Arasya Savira Mahendra daughter of MR. Mahendra Al Hasan with the dowry mentioned above in cash."

(Saya terima nikah dan kawinnya Arasya Savira Mahendra, putri dari Bapak Mahendra Al Hasan dengan mas kawin tersebut, tunai)

Alen mengucapkannya dalam satu tarikan napas. Wajahnya pias namun juga lega dalam waktu yang bersamaan.

"Sah?" tanya penghulu pada ke empat saksi. Mereka saling menoleh satu sama lain untuk menyamakan pendapat.

"Sah!" simpul para saksi kemudian.

"Alhamdulillah, Bismillahirrahmanirrahim. Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.”

(Artinya: mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan¹.)

Doa selesai dipanjatkan, Vira turun dengan dituntun Anita dan Mila. Gadis itu tersenyum manis, tubuhnya yang terbalut hijab dan gaun pengantin dadakan hari ini terlihat cantik nan anggun.

Keduanya diarahkan untuk shalat di tempat yang sudah disiapkan. Suasana hening dan syahdu melingkupi seluruh hadirin.

Setelah salam, Alen memimpin doa yang diamini Vira di belakangnya. Bahkan sebagian tamu ikut mengaminkan meski tidak mendengar doanya.

Alen menoleh ke belakang, lalu Vira meraih tangan Alen dan mengecup punggung tangannya. Lelaki itu mendekat, lalu menunduk dan membisikan doa kebaikan.

“Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”

(Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya²)