Damai

3.7K 155 0
                                    

Pagi ini Fayola jogging keliling kompleks bersama sang keponakan. Setelah dirasa capek mereka pun memutuskan duduk di taman yang tak jauh dari rumah Fayola.

"Kak fe, Ocha pengen permen."rengek Ocha sang keponakan Fayola.

"Yaudah kak fe beliin dulu, sekalian beli minum, Ocha duduk disini aja." ucap Fayola.

Fayola pun beranjak menuju toko terdekat untuk membeli minum dan permen untuk Ocha.

Ocha duduk di bangku taman sambil bersenandung dan mengayunkan kakinya.Ia mengedarkan pandanganya, dan ia langsung terpaku pada penjual balon yang ada di seberang taman.

Ocha pun berlari menuju penjual itu tanpa pikir panjang atau berpikir kalau Fayola akan mencarinya.

Saat di tepi jalan waktu akan menyebrang ia tetap berlari tanpa memperhatikan kanan kiri. Dari lawan arah ada motor yang melaju sangat kencang terus mengklakson Ocha agar minggir, namun bukannya menghindar, Ocha yang ketakutan hanya bisa meringkuk memeluk lutut.

Tiba tiba ada seorang lelaki menggendong Ocha. Sang pengendara motor pun marah marah.

"Heh mas! Kalo punya adek itu dijagain jangan dibiarin keluyuran sendiri." tegur sang pengendara motor.

"Iya pak maafin saya."ucap lelaki tersebut, sedangkan pengendara motor tersebut langsung pergi.

Lelaki tadi memegang pundak Ocha lembut lalu menatap teduh mata gadis kecil yang sedang menahan tangisan.

"Adek gakpapa?" tanya lelaki tersebut.

"Nggak papa kok kak."jawab Ocha dengan nada bergetar karena masih terkejut.

"Adek kok sendirian? Orang tuanya mana?" tanya lelaki tersebut.

"Tadi aku sama kakak, tapi kakaknya beli minum. Terus aku pengen beli balon jadi aku lari kesini."jelas Ocha.

"Yaudah ayo kakak anter beli balon."ajak seorang lelaki itu.

"Iya ayo kak."

Disisi lain...

Fayola baru saja datang dengan minuman yang ia minum dan tidak mendapati Ocha di bangku taman.

"Loh tadi disini?" gumam Fayola.

Fayola meneliti sekitar taman mencari keberadaan Ocha. Ia terus berpikir positif kalau Ocha tak akan jauh dari tempat ia berdiri, namun beberapa menit berlalu namun Ocha tak selang kembali juga.

Fayola melihat ibu ibu berjalan dengan menggendong anaknya, Fayola pun bertanya kepada ibu ibu tersebut.

"Bu, saya mau tanya. Ibu ngeliat anak kepangan dua ada poninya pake baju pink sama celana item gak bu?"

"Enggak dek."

"Aduh kemana sih Ocha." ucap Fayola frustasi seraya menggaruk rambutnya.

"KAK FE." teriak Ocha.

"OCHA." teriak Fayola dan memeluk Ocha.

"Kamu darimana aja?" tanya Fayola, setelah melepaskan pelukannya.

"Punya adek tu dijaga, bukan malah ditinggal." celetuk laki laki yang menolong Ocha.

"Tadi gue tinggal beli minum doang kok." elak Fayola dengan nada yang kelewat santai karena mengetahui siapa orang yang menolong Ocha.

"Ya seharusnya lo ajak kek, gimana gitu. Kalo mau ninggalin anak kecil itu ada tata caranya."

"Aduh kakak kakak ini kenapa malah berantem sih. Kak fe ini gimana sih, seharusnya kak fe makasih sama kak Evan."lerai Ocha.

Dear, Fayola (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang