Keesokan paginya, Fayola tengah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.
"Arbi, ntar kamu jangan nakal nakal sama nenek oke? Sekarang kita turun."
Fayola menggendong Arbi turun ke bawah, di meja makan nenek Ita dan bi Yuni tengah mempersiapkan sarapan.
"Morning mama, morning papa." sapa gadis itu sembari mencium pipi papa dan mamanya.
"Pagi juga sayang, sini duduk."
"Nih dimakan cepetan, nanti kamu telat."ucap sang mama dengan menyodorkan roti.
"Iya iya mama bawel."
"Bawel itu karena mama sayang sama kamu, kamu kalau nggak dibawelin nggak akan disiplin."ucap papanya.
"Hehe iya pa."
Entah ada angin apa, tiba tiba Fayola teringat dengan momen sarapan bersama kedua orang tuanya saat ia masih menjadi anak satu satunya. Hatinya seperti di remas setelah menyadari keadaannya sekarang.
Fayola tak mau memikirkan lebih jauh lagi, ia memulai sarapan bersama nenek Ita dan bi Yuni. Setelah sarapan ia berangkat ke sekolah bersama nenek Ita dan pak Dirman. Pak Dirman adalah sopir pribadi nenek Ita yang dimana pak Dirman adalah adik dari bi Yuni.
Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, mobil mereka berhenti di depan SMA Garuda.
Nenek Ita mengantar Fayola ke ruangan kepala sekolah, yang ternyata kepala sekolah tersebut adalah anak dari nenek Ita.
"Ini ji, anak yang mama ceritakan kemarin, namanya Lala. Cantik kan?"ucap nenek Ita seraya menunjukan Fayola.
Fayola melambaikan tangannya kemudian menyalami tangan Aji, anak nenek Ita.
"Hai om Aji."
"Halo juga Lala."
"Iya ma cantik, tapi tetep cantikan Lisa."
Nenek Ita melotot menatap putra sulungnya. "Kamu mau mama tampar hah? Yayalah jelas cantik Lisa, orang istri kamu."
"Hehe ya betul kan ma."
Fayola terkekeh kecil.
"Iya deh, cepet tunjukkin dimana kelasnya Lala."
"Oh iya, yaudah ayo om anter la, mama ikut atau disini?"
"Ikut dong, mama mau mastin kalo Lala dapet kelas yang bagus."
Mereka bertiga menuju kelas XI-MIPA 2. Kelas yang akan ditempati Fayola.
"Ayo masuk, pas banget lagi jamkos."ajak Aji, lalu Fayola mengikuti Aji memasuki kelas barunya.
"Kalian kedatangan murid baru anak anak, Lala silahkan perkenalkan diri kamu."
Fayola menarik nafasnya, kemudian tersenyum lebar menatap satu persatu teman sekelasnya.
"Hai semua, perkenalkan nama saya Fayola Thevani kalian bisa panggil saya Lala, saya pindahan dari Jakarta tepatnya SMA Harapan Bangsa."
"Oke, silahkan kamu duduk di bangku yang kosong."
"Makasih pak."
"Sama sama, saya tinggal kalian jangan ramai ya. Tunggu guru mapel datang."
Nenek Ita melambaikan tangannya pada Fayola, dan Fayola membalasnya. Kemudian Nenek Ita dan Aji keluar dari kelas itu.
Teman teman sekelas Fayola langsung mengerubungi nya dan meminta berkenalan dengannya.
Diawali dengan seorang laki laki dengan kulit putih bersih, dengan mata yang sipit. Sepertinya keturunan chindo.
Lelaki itu mengusap tangannya menggunakan tissue lalu mengulurkan tangan ke arah Fayola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fayola (Completed)
Roman pour Adolescents#1 - Kepercayaan (25/08/2020) #1 - Kepedulian (25/08/2020) #2 - Terbuang (25/08/2020) #2 - nangis (25/08/2020) Fayola Thevani Friskananda. Seorang gadis yang merasa dirinya adalah anak paling beruntung sedunia. Putri semata wayang dari Pahlevi nanda...