Fine

6.9K 191 0
                                    

"Nona, ini berkas yang anda inginkan."ucap Akmal, seseorang yang di minta Fayola untuk menjalankan aksinya, Akmal adalah salah satu tangan kanan Pahlevi dulu yang sekarang menjadi tangan kanan Fauzi.

Akmal dan pegawai lainnya sangat membenci Fauzi, Fauzi terlalu semena mena terhadap karyawannya, berbeda jauh dengan Pahlevi.

"Makasih, saya pamit dulu ya om. Thanks."pamit Fayola kemudian pergi menuju suatu tempat.

Dilain tempat, tepatnya di kediaman Pahlevi. Jessica dan Fauzi sedang berpesta ria, karena mereka kira mereka berhasil mengambil alih kekuasaan milik seorang pengusaha muda nona Eva.

Melihat Jessica dan juga Fauzi tertawa ria membuat Pahlevi dan Friska yang sedang mengintip dari dapur saling berpandangan cemas.

"Bagaimana nasib nona itu ya pa?"tanya Friska pada suaminya.

"Entahlah ma, kita doakan yang terbaik saja."

"Hei! Ambilkan kami makanan."teriak Fauzi.

Friska mengambilkan makanan dari dalam kulkas, sedangkan Pahlevi mengantarkannya pada Fauzi.

Setelah itu, Friska dan Pahlevi kembali ke dapur, namun alangkah terkejutnya mereka melihat dua orang yang mereka kenali mengendap endap masuk kedalam rumah dan menuju kamar atas.

Friska dan Pahlevi saling bertatapan penuh arti.

"Itu tadi Resya kan pa?"

"Iya ma, kita sama sama lihat kan?"

"Tapi bagaimana mungkin, kita yang memakamkan dia sendiri."ucap Friska.

"Kita tanyakan nanti, yang terpenting sekarang untuk apa mereka kesini?"

"Apa mungkin dia akan menyelamatkan kita ya pa?"

"Kalau memang iya, ayo kita bantu mereka, kita alihkan perhatian Fauzi dan Jessica."usul Pahlevi.

"Tuan, apakah tuan butuh sesuatu?"tanya Pahlevi.

"APA?"tanya Fauzi agak berteriak karena musik berdentum dengan sangat keras.

"APAKAH TUAN BUTUH SESUATU?"

"Tidak tidak! Pergi sana gembel. Saya akan memanggil kalian jika saya membutuhkan sesuatu, jadi jangan khawatir."ucap Fauzi seraya mengesap rokoknya.

"Apakah nyonya juga tak butuh sesuatu?"

"TIDAK, KALIAN INI KENAPA?!"bentak Jessica dan melemparkan kartu remi nya.

"Tidak, kami ke atas dulu mau bersih bersih."

Friska dan Pahlevi menuju kamar yang terbuka, yaitu kamar Resya.

Mereka masuk dengan hati hati, dan alangkah terkejutnya mereka, ternyata mata mereka tadi tidak salah.

"Resya?"

Resya dan Devan membalikkan badannya, mereka terkejut. Mereka tertangkap basah oleh Friska dan Pahlevi.

Friska berlari memeluk Resya.
"Resya, mama kangen sama kamu nak."

Dear, Fayola (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang