"Kenapa? Ayuk kak fe kita liat upin ipin." rengek Ocha.
"Gak mau ah cha, liat sama oma sama Tante mimi aja. Kak fe mau ke kamar, bantuin kak Resya dulu." ucap Fayola lalu beranjak menuju atas.
"Yah fe masa' papa ditinggal, ini gimana nasib ps kita."eluh Pahlevi.
"Gak papa om pipi, om pipi disini aja temenin Ocha nonton upin ipin yeay." ucap Ocha.
Pahlevi pasrah dan mengangguk menyetujui Ocha, oma dan Friska tertawa melihat ekspresi Pahlevi.
Sesampainya di atas, saat akan masuk kamar ia mendengar Resya yang tengah bingung. Fayola memutuskan untuk mengambil hp lalu pergi ke kamar Resya.
Ia duduk di sofa sebelah pintu kamar sambil bermain handphone.
Resya rupanya belum menyadari nya, ia masih bingung memilah baju. "Kalo ini keliatan gemuk, tapi kalo ini terlalu terbuka."
"Sampe kapan bingung nya, ntar keburu kak Devan dateng." celetuk Fayola tanpa menatap Resya.
"Eh fe, ngagetin kakak aja kamu. Sejak kapan kamu disitu?"
"5 menit an lah, kakak bingung kenapa sih?"tanya Fayola seraya beranjak menghampiri Resya.
"Ini kakak bingung cari baju yang cocok, Devan sih aneh aneh."ucap Resya.
"Emm, bentar. Fayola kayanya punya deh gaun tapi masih kebesaran, bentaran."
Fayola mengambil gaun berwarna peach di kamarnya, tak lama Fayola datang dengan gaun yang dimaksudnya.
"Ini coba kakak pake, siapa tau pas dan cocok."
Resya pun memasuki kamar mandi untuk mengganti pakaian. Tak lama ia pun keluar dari kamar mandi memakai gaun yang di berikan Fayola.
"Gimana fe?"
"Uwih cocok bener kak, cantik sumpah. Baju nya buat kakak aja, aku udah punya banyak kok. Tinggal moles dikit udah perfect."
"Makasih ya fe."
"Oke, kakak duduk di kursi rias dulu deh, fe mau ambil make up nya mama."
Fayola menuju kamar mama nya untuk mengambil make up, setelah itu ia kembali ke kamar Resya, dan langsung mendandani Resya. Setelah mendandani Resya cukup lama akhirnya jari jemari Fayola sudah selesai me-make up Resya.
"Ini beneran Resya? Sumpahan ini aku fe?" tanya Resya pada cermin di depannya.
"Haha kakak lucu deh."
"RESY, ADA DEVAN." teriak Friska dari bawah.
"Tuh pangeran kakak udah sampe, ayo turun. Eh jangan lupa sandal nya."ucap Fayola.
"Tapi kakak malu."
"Ngapain malu sih, kuy kita turun."
Fayola menggandeng Resya turun, dari tangga semua orang di ruang keluarga menatap Resya dengan tatapan kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fayola (Completed)
Fiksi Remaja#1 - Kepercayaan (25/08/2020) #1 - Kepedulian (25/08/2020) #2 - Terbuang (25/08/2020) #2 - nangis (25/08/2020) Fayola Thevani Friskananda. Seorang gadis yang merasa dirinya adalah anak paling beruntung sedunia. Putri semata wayang dari Pahlevi nanda...