Di kediaman Pahlevi, semua pelayat dikagetkan dengan kedatangan tim penyelidik.
"Hei ada apa ini?"tanya Pahlevi.
"Kami dari tim penyelidik, kami datang untuk menyelidiki tentang kasus pembunuhan atas saudari Resya Friskananda."jelas tim penyelidik.
"Untuk apa? Pelakunya sudah di tangkap."elak Friska.
"Bagaimana jika itu hanya lah sebuah tuduhan?"ucap ketua penyelidik.
"Kami punya bukti yang cukup kuat bahkan sangat kuat, kami tidak asal untuk menjebloskan seseorang ke penjara, saya orang yang berpendidikan, dan saya tidak sebodoh itu untuk asal menuduh seseorang."protes Pahlevi.
"Tapi izinkan kami untuk tetap menyelidiki."
"Pa, jangan izinkan. Untuk apa tim penyelidik yang tidak tahu asal usul nya menyelidiki rumah kita. bisa saja dia suruhan Fayola untuk memutar balikkan fakta pada kita."bisik Jessica.
"Saya tidak mengizinkan kalian untuk menyelidiki, kemarin lusa para polisi sudah menyelidiki nya dan terbukti Fayola bersalah."ucap Pahlevi.
"Kami hanya menjalankan tugas pak."
"Siapa yang menyuruh kalian kemari? Nenek tua bangka yang sombong itu kah?"ucap Pahlevi dengan sinis.
"Pendidikan anda tinggi, tapi attitude anda rendah sekali, saya benar benar tidak menyangka."
"Anda tidak berhak untuk membanding bandingkan saya, dan saya tidak mengizinkan kalian untuk menyelidiki rumah saya, silahkan kalian pergi atau saya akan telfon polisi."ancam Pahlevi.
"Silahkan telfon saja polisi kemari, kami datang bukan tanpa alasan, kami datang dengan tujuan."
"Oke saya telfon polisi untuk kemari."ujar Pahlevi.
Sekitar 15 menit, akhirnya para polisi pun datang. Tanpa mereka sadari mereka sudah menjadi pembicaraan bagi pelayat.
"Ada apa pak Pahlevi?"
"Ini pak, ada penyelidik tidak jelas yang datang kemari. Sungguh sangat tidak sopan, disaat kami baru kehilangan anak kami, mereka malah akan menyelidiki rumah kami. Padahal tanah kuburan anak kami belum kering."
"Tapi kami di perintah untuk menyelidiki lebih detail atas tuduhan terhadap saudari Fayola."
"Begini saja, kalian silahkan datang kemari setelah seratus hari dari saudari Resya. Bagaimana pak Pahlevi? Apakah anda setuju?"lerai polisi.
"Baiklah, saya tunggu kedatangan kalian setelah seratus hari Resya, Kalau perlu saya akan menyambut kalian. Silahkan pergi dari sini, pintu keluar ada di sebelah sana."
Akhirnya tim penyelidik yang di tugaskan oleh nenek Ita pergi dari rumah Pahlevi dengan tangan kosong.
Lita dan Rian yang menyaksikan ikut geram sendiri karena mengapa Pahlevi melarang tim penyelidik tersebut. Siapa tahu dengan adanya tim penyelidik, mereka bisa membantu membebaskan Fayola.
"Tuh orang kenapa sih! Apa jangan jangan mereka sendiri yang nge bunuh kak Resya?"
"Tau beb, gue gemesh banget sama orang tuanya Fayola."ucap Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fayola (Completed)
Ficção Adolescente#1 - Kepercayaan (25/08/2020) #1 - Kepedulian (25/08/2020) #2 - Terbuang (25/08/2020) #2 - nangis (25/08/2020) Fayola Thevani Friskananda. Seorang gadis yang merasa dirinya adalah anak paling beruntung sedunia. Putri semata wayang dari Pahlevi nanda...