Suara alarm menggema di seluruh sudut kamar dengan nuansa biru laut dan putih. Matahari menerobos masuk melalui gorden tipis, memantulkan cahayanya ke lantai.
Di atas kasur terdapat seorang gadis yang masih terlelap dengan selimut tebal yang menggulung tubuhnya.Karena kebisingan yang terdengar dari dalam kamar, seorang wanita paruh baya yang sedang membereskan tanamannya menghampiri sebuah kamar dengan gantungan nama di pintunya.
Fayola Thevani Friskananda.
Suara sandal teplek rumahan yang sedikit dihentakkan memenuhi sudut kamar, beradu dengan bunyi alarm yang tak kunjung berhenti.
Wanita paruh baya itu bersendekap dada melihat anak gadisnya yang masih berlayar dalam dunia mimpinya.
"Fe, wake up now!"
Tak kunjung mendapat respon, wanita itu menarik selimut yang membelit putrinya dan membuangnya asal.
"Fe, ayo bangun."
Wanita paruh baya itu menggoyang goyangkan badan gadis itu karena anak gadis nya sulit sekali untuk dibangunkan.
"Ma, plis deh ah gak usah digoyangin juga badannya fe, dikira lagi mimpin ibuk ibuk komplek senam."Fayola merespon mamanya dengan setengah sadar. Mulutnya terbuka namun matanya masih terpejam.
"Kamu bangun atau--"
"Iya fe bangun aish."gadis tersebut bergegas bangun walau matanya masih tertutup. Ia sangat benci kalau mamanya sudah mengancam karena ia tau mamanya tidak akan main main dengan ancamannya.
Sang mama rupanya tak kehabisan cara agar anak gadisnya terbangun dengan sempurna, sang mama memaksa membuka mata gadis itu dengan tangannya.
"Hoam, mama mah."
"Mandi, kamu nanti telat."ucap sang mama dengan duduk disamping Fayola, mengatur nafasnya yang naik turun karena lelah membangunkan satu orang gadis yang bernotabe sebagai putrinya.
"Selamat pagi dunia, selamat pagi mama." sapa Fayola dengan tersenyum simpul sambil mengucek matanya.
Sang mama menjauhkan diri dari anak gadisnya karena mulutnya menguap lebar.
"Ih kamu jorok tau fe, cepet mandi ntar telat."
"Iya iya ini fe kan udah bangun mama cantik, udah mama keluar ya."Fayola mengusir mamanya dengan mendorong badan mamanya agar keluar dari kamar.
"Iya mama keluar, tapi awas aja kalo kamu tidur lagi, ntar berangkat jalan kaki."ancam sang mama.
"Iya."
Pintu kamar ditutupnya dengan kencang, bukannya beranjak ke kamar mandi gadis cantik itu menaiki kasurnya kemudian menarik selimutnya dan tertidur kembali.
1...
2...
3...
"FAYOLA THEVANI FRISKANANDA MAMA TAU KAMU TIDUR LAGI, MAMA GAK DENGER SUARA AIR YA, BUKA PINTUNYA!"
Dok...
Dok..
Dok...
"Allahuakbar maha besar yaallah, ini tu masih pagi dan bisa bisanya mak gue udah buat ricuh."kesal gadis tersebut.
"FE!"
"Iya masuk kamar mandi ih."
Gadis tersebut dengan terpaksa langsung masuk kedalam kamar mandi dan melaksanakan ritual mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fayola (Completed)
Fiksi Remaja#1 - Kepercayaan (25/08/2020) #1 - Kepedulian (25/08/2020) #2 - Terbuang (25/08/2020) #2 - nangis (25/08/2020) Fayola Thevani Friskananda. Seorang gadis yang merasa dirinya adalah anak paling beruntung sedunia. Putri semata wayang dari Pahlevi nanda...