Keesokan paginya sangat pagi mereka berkemas kemas untuk pulang ke jakarta. Jam masih menunjukan pukul setengah empat pagi, langit masih terlihat gelap.
"Om, tante kita pamit dulu. Maaf kita selama disini ngerepotin, dan makasih buat semuanya."pamit Devan.
"Iya gakpapa malahan om seneng, rumah om bisa rame karena kedatangan kalian."ucap Tio seraya tersenyum.
"Kapan kapan kalo ada waktu longgar jangan lupa main kesini lagi lho ya."ujar Renata.
Mobil Fandy dan mobil Yohan pun melesat menuju jakarta, mobil Fandy diisi oleh Fandy, Fayola, Devan, dan Resya. Sedangkan Yohan, Lita dan Rian berada di mobil Yohan.
Jalanan masih lenggang, namun sudah cukup ramai, Banyak pedagang sayuran yang sudah berkeliling.
Perjalanan menempuh waktu selama 5 jam, pada pukul delapan mereka sudah sampai di jakarta.
"Huft, welcome in Jakarta dimana kendaraan padet banget, asap tercemar. Kapan cobak Jakarta bisa jadi asri. Mungkin gue gotong monas ke halaman rumah." cerocos Fayola sambil memakan keripik singkong.
Devan dan Resya hanya tertawa kecil, Fandy yang berada disampingnya mengacak rambut Fayola.
"Ngaco tau gak!"
"Ya siapa tau lah yang, kan kalo beneran gitu Alhamdulillah yekan,"bela Fayola.
"Iyain dah fan, ntar ribet. Ngomong sama anak kecil mah iyain aja biar cepet."celetuk Devan.
"Enak aja, gue udah gede tau."ketus Fayola.
"Udah gede tapi masih aja 'Ma, temenin aku tidur dong' 'Ma, aku sarapan roti aja' 'Sepatu aku mana ma'." ledek Resya.
"Ih kak Resya kok ikut bela mereka sih," protes Fayola sambil mengerucutkan bibir.
"Loh kakak gak belain tapi emang gitu kan."jawab Resya seraya mengedikan bahunya.
"Iya juga sih."Fayola menyengir kuda, Fandy yang ada disampingnya ingin rasanya mengulti pacarnya, tapi tidak jadi keburu dibunuh duluan sama Fayola.
Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, mereka sampai di kediaman Pahlevi.
Resya, Fayola menyalami kedua orang tua mereka, sedangkan Devan dan Fandy membawakan barang Fayola dan Resya dibelakangnya.
Setelah meletakan barang, Fandy dan Devan menyalami orang tua Fayola sekaligus berpamitan. Devan dan Fandy pun menuju rumah mereka masing masing.
"Ma, pa Fayola ke atas dulu ya, capek soalnya."pamit Fayola dan beranjak menuju kamarnya.
"Resya juga."
"Oh ya, mama sama papa mau kenalin seseorang sama kalian."celetuk Pahlevi.
"Siapa?"
"Nanti siang atau nggak sore, sekarang kalian istirahat aja dulu. Mama sama papa keluar dulu."
Fayola dan Resya bertatapan seakan bertanya satu sama lain. Akhirnya mereka memutuskan pergi ke kamar mereka masing masing.
Sesampai kamar, Fayola memutuskan untuk mandi. Setelah mandi ia menuju kamar Resya.
Tok tok..
"Masuk aja gak dikunci."teriak Resya dari dalam.
Cklek..
"Eh kamu fe, kenapa?" tanya Resya yang sedang membereskan barang barangnya.
"Gakpapa cuma kesepian, aku paling gak bisa kalo suruh diem aja."jawab Fayola sembari mendudukan dirinya di kasur Resya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Fayola (Completed)
Teen Fiction#1 - Kepercayaan (25/08/2020) #1 - Kepedulian (25/08/2020) #2 - Terbuang (25/08/2020) #2 - nangis (25/08/2020) Fayola Thevani Friskananda. Seorang gadis yang merasa dirinya adalah anak paling beruntung sedunia. Putri semata wayang dari Pahlevi nanda...