Baikan

3.5K 144 0
                                    

Fandy pun keluar dari kamar Fayola, dan menutup pintu kamar Fayola, membiarkan Fayola untuk sendiri.

Disisi lain Fayola menahan tangisanya agar tak keluar, namun nihil air matanya tak bisa dibendung lagi.

Fandy masih belum beranjak dari rumah Fayola, ia masih berada dibalik pintu kamar Fayola. Mendengar suara gadisnya menangis, sejujurnya hatinya ikut teriris. Ia merutuki kebodohanya. Ia ikut menangis dibalik pintu kamar Fayola.


Namun tiba tiba terdengar suara mobil di depan. Fandy dengan cepat mengusap air matanya, dan turun ke bawah.

Sampai di halaman, ia bertemu dengan Friska dan Pahlevi. Ia menyapa dan menyalami kedua orangtua fayola.

"Loh Fandy, Kok sendiri, Fayola nya mana? Masih didalem ya?" tanya Pahlevi.

"FE, CEPET---"

"Fayola nya gak masuk tante." potong Fandy dengan nada sendu.

"Loh kenapa?" tanya Friska.

"Fayola nya demam, kemarin kehujanan gara gara Fandy." jelas Fandy.

"Apa? Sakit? Yaudah tante nemuin Fayola dulu ya." pamit Friska lalu langsung masuk menemui Fayola.

"Maafin Fandy om."ucap Fandy.

"Gakpapa om ngerti kok. Om juga pernah muda kaya kalian."jawab Pahlevi sembari menepuk pundak Fandy.

"Yaudah Fandy pamit berangkat sekolah dulu, takut telat walaupun sebenernya udah telat hehe." pamit Fandy.

"Ada ada aja kamu ini, iya hati hati mantu."ucap Pahlevi sembari terkekeh.

"Hehe yaudah om assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh."

Pahlevi masuk kedalam rumah dengan membawa barang barangnya.

Sedangkan Fandy memasang helm nya dengan melihat ke jendela atas tepatnya kamar Fayola yang tertutup gorden. Fandy hanya bisa menghembuskan nafasnya lelah, lalu ia pun meninggalkan pekarangan rumah Fayola.


Sedangkan Fayola, ia melihat semuanya. Dari Fandy yang menyalahkan dirinya sendiri hingga Fandy yang meninggalkan pekarangan rumahnya.

Saking asyik bergelut dengan fikiranya, mamanya sedari tadi mengetuk pintu ia tak sadar. Sampai suara mama nya mengejutkanya.

"Fe! Dipanggil dari tadi gak nyaut. Lagi ngliatin Fandy ya?" ledek Friska.

"Ah mama apaan sih."

"Kamu sih dipanggil dari tadi gak nyaut, pintu kamar dikunci pula, mama jadi pake kunci duplikat."ucap Friska.

"Hehe maafin fe."ucap Fayola sambil menyengir kemudian kembali ke atas kasurnya.

"Kamu sakit apa fe?"

"Ini demam biasa sama flu, setelah dijenguk Fandy udah hilang deh pusingnya."

"Alah dasar anak muda."

Dear, Fayola (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang