Terfikir

3.9K 179 0
                                    

"Dalam tubuh kita ini banyak sekali proses yang terjadi padahal yang kita rasa itu---"

"Gak capek apa tu guru ngoceh mulu, berharap ada pangeran datang dan menyelesaikan ocehannya pak Anto."keluh Lita.

"Dih drama banget sih lu, plis ini dunia nyata ya bukan dunia khayalan lo. Dasar ratu sinetron."cibir Fayola.

"Aaa kalo gini mah pengen nikah aja, mama nikahin Lita."rengek Lita.

"Gampang nanti gue telponin mama lo ya, biar dinikahin sama om om janda berduid."

"Om om duda kali!"

"Ya enggak, om om janda modelan kek mimi peri gitu kek hahaha."

Lita menabok kepala Fayola dengan buku LKS yang ada di meja mereka sedangkan Fayola tertawa melihat wajah Lita yang masam.

"Jadi sistem pernafasan itu terdiri dari berbagai tahap anak anak, yang kesatu hid-----"

"Permisi pak."potong seseorang.

"Iya silahkan masuk. Eh Jerry, ada apa ya?" tanya seorang guru berkumis tebal yang bernama pak Anto.

"Tuh kan tuh kan ada pangeran dateng, oh pangeranku kau penyelamatku."

Lita melayangkan jari saragheyo ke arah Jery juga Devan yang ada didepan kelas.

"Lit, kok gue jijik ya." ucap Fayola sambil memasang wajah heran pada sikap Lita.

"Kayanya doa gue di dengar sama yang diatas, tinggal nikahnya doang yang belum dikabulin haha."

"Orang stress!"

"Adik adik disini kami anggota OSIS mau menjelaskan tentang ekstrakurikuler, untuk penjelasannya kemarin sudah di share di grub sekarang kami akan membagikan kertas yang berisi angket untuk mengikuti ekstrakurikuler."jelas Jerry.

"Setiap anak wajib mengikuti 1 ekstrakurikuler." tambah Devan.

"Ketua kelas nanti harap mengumpulkannya di ruang OSIS." timpal Jerry.

"Lo mau ikut apa fe?" tanya Lita.

"Entahlah, keliatannya gue males deh ikut kek gituan. Mendingan gak usah ikut apa apa, nanti pulang sekolah langsung pulang rebahan nge drakor hm mantap."jawab Fayola santai seraya membolak balikkan buku.

"Gimana sih lu, kan wajib."ucap Lita.

"Biarin lah suka suka, kalo gue gak mood ikut apa apa masa harus dipaksain, kita tidak boleh memaksakan kehendak orang lain, itu melanggar hak manusia."ucap Fayola.

"Terserah lo."

Bel pergantian jam berbunyi, semua murid bernafas lega.

"Baik anak anak, pelajaran kita hari ini cukup sekian."

Sepergian guru lelaki itu, semua murid langsung gaduh.

"Setelah ini pelajarannya siapa fe?"tanya Lita seraya memasukkan bukunya ke tas.

"Kayanya Kimia deh. Kenapa?"

"Ikut gue ke kamar mandi yuk, kebelet pipis."pinta Lita dengan puppy eyesnya.

"Idih, pergi sendiri sana. Ke kamar mandi kok ajak ajak sih lo, ngajak tuh ke kantin kek di traktir gue nya. Ini malah ke kamar mandi, lo mau nraktir gue tissue?"ucap Fayola.

"Kok lo ngebalikin ucapan gue waktu itu sih, jahat banget."ucap Lita, Fayola menjulurkan lidahnya.

"Ayolah fe, lo biasanya juga ngajak ngajak gue dan gue nganterin lo."ucap Lita memelas, Lita terus memaksa Fayola dan pada akhirnya Fayola pun mengiyakan.

Dear, Fayola (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang