19. The Second Day

1.1K 184 6
                                    

Sinar mentari pagi menerobos ke setiap celah-celah pepohonan besar yang kokoh. Menghasilkan terpaan hangat yang lembut ke tanah dan pemuda-pemudi yang masih tertidur nyenyak.

Hanya satu orang yang telah terbangun itupun akibat dibangunkan oleh Jisoo sejak sebelum matahari bersinar. Tetapi dirinya tidak sampai hati membangunkan adik-adik dan teman-temannya.

Tidak, setelah apa yang terjadi semalam. Ia dapat melihat raut-raut wajah kelelahan pada wajah adik-adik dan teman-temannya.

Jadi ia memutuskan untuk membiarkan mereka tidur selama beberapa jam lagi.

Beruntungnya setelah kejadian dengan troll-troll itu, tidak ada kejadian apapun. Sekitar pun terasa tenang dan damai. Jin bergantian dengan Yuki berkeliling memastikan mereka aman.

Setelah mempersiapkan sarapan untuk adik-adik dan teman barunya yang dibantu oleh Mino dan Jennie yang telah terbangun, Jin membangunkan adik-adiknya serta teman mereka.

Sekitar satu jam mereka menghabiskan makan sambil berbagi info mengenai keadaan Lux. Tidak banyak yang mereka ketahui selain Nox yang semakin meluas.

Jinhwan mengatakan bahwa cukup banyak dari mereka yang pergi mengungsi, walau hanya sebagian yang memiliki keberuntungan bisa mencari perlindungan sementara di hutan anomali, seperti mereka.

Dan bukan tidak mungkin mereka akan bertemu teman lain di hutan anomali.

Setelah dirasa cukup, Jin memutuskan untuk berjalan kembali, bagaimanapun mereka telah membuang cukup banyak waktu.

Walaupun Jin tidak menyesal karena ia tahu mereka semua butuh istirahat setelah menghadapi troll semalam.

Mereka kembali melangkah menuju hutan anomali. Sesekali mereka saling bercengkrama walaupun akhirnya lebih banyak terdiam karena medan tempat mereka berjalan semakin tidak beraturan.

Namun setidaknya, mereka The Kwon dan The Kim telah akrab satu sama lain hingga sudah tidak menggunakan panggilan formal lagi.

Jin tiba-tiba menghentikan langkah mereka, "Isilah tempat minum kalian, setelah melewati hutan ini kita akan kesulitan mencari air."

"Tapi hyung, kan ada Jichu," kata Mino mengingatkan.

"Sebaiknya jangan mengambil resiko Mino, kau tahu kan, Jichu tidak bisa melakukan apapun jika tidak ada sumber air sama sekali. hanya berjaga-jaga," jelas Jin.

"Kita beristirahat dulu disini. Setelah ini kita akan melewati bukit  batu, dan jujur saja, aku sedikit khawatir. Medan berikutnya sangat gersang dan terik di siang hari dan malamnya akan sangat dingin, bahkan untuk vampire.

Informasi yang kutahu hanyalah melalui buku. Jadi aku khawatir. Yoongi apa kau tahu?" tanya Jin pada Yoongi yang ketika ditanya sedang duduk dan memejamkan matanya.

"Tidak banyak hyung, kurang lebih sama denganmu. Pastinya yang harus ditakutkan bukan hanya suhunya, tapi juga makhluk yang tinggal disana.

Bukit batu itu memang masih bagian dari Lux, tetapi suhu udaranya hampir menyerupai Nox, jadi kemungkinan akan bertemu dengan makhluk Nox cukup besar, walau kemungkinan besar levelnya jauh dibawah troll semalam. Mino akan menjelaskan," tutup Yoongi yang tiba-tiba makin lelah karena harus bicara banyak.

"Aishh hyung, apa segitu lelahnya bicara sepanjang itu?" kesal Mino,  namun kemudian melanjutkan penjelasan Yoongi.

"Seperti yang dikatakan Suga hyung, kemungkinan nya akan cukup besar bertemu makhluk Nox disana namun kurasa, kita tidak akan kesulitan melawan mereka.

Biasanya, menurut laporan yang datang masuk ke military, mereka hanya muncul dimalam hari. Yah walaupun, dengan keadaan kacau seperti sekarang, aku tidak bisa terlalu menjamin."

"Hmm, lalu saran kalian bagaimana? Yoongi, Mino?" Jin kembali bertanya kepada kedua adiknya yang memang merupakan anggota militer, bahkan Mino sudah berpangkat letnan dan Yoongi jendral.

"Sekarang tidur, nanti baru jalan," kata Yoongi yang semakin irit bicara karena merasa semakin lelah.

"Aish, hyung, jangan jawab kalau kau malas," dumel Mino.

"Jadi maksudnya Suga hyung, sebaiknya kita istirahat disini, dan mulai berjalan lagi saat matahari mulai terbenam. Bagaimanapun kita tidak akan bisa tidur semalaman disana," jelas Mino.

"Apa kita juga harus mempersiapkan makanan dari sini?" tanya Jin lagi.

"Ya, sebaiknya begitu, jika kalian tidak suka makan makanan melata, walau bau daging segar akan semakin memancing makhluk malam keluar. Tapi kau bisa membekukannya kan hyung," jawab Mino ke Jin dengan cuek.

"Yah, kurasa untuk berjaga-jaga, sebaiknya kita mencari persediaan makanan disini. Biar kubekukan agar baunya tidak memancing," tegas Jin.

Tanpa perlu berlama-lama, The Kwon dan The Kims kembali sibuk berburu, mengumpulkan buah, mengisi air dan memancing.

Mereka menghabiskan sisa hari itu dengan makan dan kenudian tidur agar bisa melewati malam panjang di bukit batu.

Triplets yang merasa cukup tidur, duduk bersama, agak jauh dari kakak-kakak dan teman mereka. Ini adalah kali pertama mereka akhirnya bisa berbicara setelah kejadian semalam yang cukup membuat mereka panik.

"Jadi Li, kau baik-baik saja?" tanya Jungkook membuka pembicaraan.

"Ya Kookie, kurasa begitu. Tidak ada yang aneh dengan tubuhku dan Kitsu pun baik-baik saja."

"Jangan lakukan hal diluar kemampuan mu lagi Lili, kau tahu kan betapa kami khawatir dan kau harus lihat bagaimana Jichu noona menangis semalam," lirih Junhoe sambil bermain-main dengan ranting pohon.

"Aku berjanji? tidak akan melakukannya lagi. Bagaimana dengan kalian? Pasti kalian juga kehilangan banyak energi sihir karena ku kan?"

"Tadi pagi, iya. Tapi sekarang energi sihir kami sudah kembali seperti semula. Tenang saja Lili," Jungkook menenangkan kakak kembarnya.

'Yoongi datang', Tee memperingatkan melalui pikiran.

"Hei, kalian okay?" tanya Yoong yang kemudian mendudukkan diri di dekat mereka yang hanya dijawab dengan anggukan oleh ketiganya.

"Tidurlah, malam nanti akan menjadi perjalanan berat!" lanjutnya lagi yang kini telah merebahkan diri dan menutup matanya.

"Baiklah hyung," jawab Junhoe singkat, toh Yoongi tidak akan menjawab mereka lagi secara dirinya sudah terlelap.

***

[Completed] LUXNOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang