40. Departure

948 177 8
                                    

Pagi-pagi sekali kedua belas pemuda pemudi itu berjalan menjauhi pemukiman werewolves yang belakangan ini menjadi rumah bagi mereka.

Alasannya tentu saja mereka tidak ingin terus merepotkan dan alasan lain pastinya karena demon-demon yang terus berdatangan itu.

Jin berjalan paling depan bersama Namjoon dan Hoseok, tepat di belakangnya ada Jisoo, Joy dan Seulgi. Lalu diikuti dengan BI dan Taehyung, Junhoe dan Lisa baru yang paling belakang adalah Yoongi dan Jungkook.

Selama perjalanan, mereka lebih banyak diam, menikmati udara dan kesunyian pagi. Untuk sejenak, mereka melupakan kalau mereka kini sedang berperang.

Ketika matahari mulai tinggi, Jin mengistirahatkan mereka, tetapi kali ini mereka tidak berburu untuk makan siang mereka, karena werewolves yang baik hati itu membawakan mereka begitu banyak makanan, hingga ransel mereka penuh.

Saat mereka makan, Jin mulai menjabarkan rencananya yang kemarin ia bahas bersama dengan Yoongi, Seulgi dan Namjoon.

Rencananya adalah tinggal sedekat mungkin dengan perbatasan Nox, dan perjalanan kesana butuh waktu sekitar 5 hari.

Tetapi selama perjalanan kali ini, Jin memastikan kalau mereka tidak akan selalu menginap di alam terbuka, Jin akan mencoba mencari penginapan yang layak jika mereka menemukan kota-kota kecil.

"So, Lili, June, Jk, ada yang ingin kalian ceritakan?" tanya Yoongi tiba-tiba yang sukses membuat ketiganya tersedak.

"Tentang apa oppa?" tanya Lisa hati-hati.

"Bagaimana kalian bisa tahu kalau ada demon yang mendekat, kemarin, aku tidak merasakannya dan bahkan tidak melihat, padahal aku habis berkeliling," jelas Yoongi panjang lebar.

Akibat pertanyannya kini, kesembilan pasang mata itu jadi memperhatikan mereka bertiga yang memang duduk berdampingan.

"Sebentar, hyung, kami ingin bertanya pada Lyn dulu," jawab Jungkook.

"Lyn?" tanya Jisoo.

Triplets tidak menjawab pertanyaan Jisoo, mereka bertiga hanya melihat ke arah Lyn, meminta persetujuan darinya, atau lebih tepatnya dari mother.

"Biar aku jelaskan," senyum Lyn.

"Kalian mungkin tidak pernah tahu, kalau, adik kalian bukan satu-satunya hybird yang lahir di Lux," Lyn menjeda penjelasannya, untuk melihat ekspresi kesembilan orang yang berada disekitarnya.

Sesuai dengan perkiraan Lyn, kesembilannya jelas terkejut mendengar pernyataan Lyn. "Lalu, kemana hybird lainnya?" tanya Namjoon.

"Mereka memang bukan hybird pertama yang lahir di Lux, tapi mereka bertiga adalah hybird pertama yang bertahan hidup. Kalian tahu, tidak ada bayi atau balita atau anak-anak yang mampu menahan dua kekuatan mistis dua makhluk yang berbeda...." Lyn kembali menjeda kalimatnya, memperhatikan kesembilannya, apakah mereka sudah mengerti.

"Ayah kalian," katanya sambil memandang Jin, Jisoo, dan Yoongi, "Kwon Jiyoung pergi ke Mediocris Silva bersama triplets yang baru saja lahir untuk bertemu mother.

Mereka bertiga menerima berkat dari mother yang sekaligus berperan sebagai segel. Begitu mereka berulang tahun ke 19 segel itu terbuka. Walau demikian bukan berarti berkat dari mother menghilang. Mereka tetap memiliki berkat itu, dan berkat dari mother mewujudkan diri menjadi sebuah tattoo di pergelangan kiri mereka. Tattoo itu juga yang mendeteksi jika ada demon dalam jarak dekat," jelas Lyn panjang lebar tetapi tentu dengan lihainya menutupi kalau ada energi sihir tak terbatas yang mengalir karena berkat dari mother.

"Bagaimana mereka merasakannya? tattoo nya bersinar?" tanya Hoseok.

"Kulit yang terdapat tattoo itu akan terasa sakit, hyung," jawab Junhoe.

"Apa? kalian tidak apa?" tanya Jisoo khawatir.

"Tenang saja noona, hanya sakit sebentar lalu hilang," jelas Junhoe.

"Mumpung sedang membahas mengenai kekuatan. Aku mau bertanya pada Tae hyung, kau bilang kau bisa menduplikat kekuatan sihir vampire, tapi tidak mempunyai kemampuan memori, lalu mengapa kau bisa mengingat kemampuan sihir Lisa bahkan kata-kata baru yang ia ciptakan, yang bahkan kami belum tahu," tanya Jungkook menatap tajam ke mata Taehyung yang tiba-tiba matanya memancarkan rasa bersalah.

"Itu biar aku yang menjelaskannya juga," kata Lyn cepat.

"Jadi, waktu itu, Lisa sudah kehilangan banyak darah, apalagi ia memiliki darah vampire, jadi sangat berbahaya. Ditambah lagi, aku dan Rye belum sempat membuat obat penambah darah.

Lalu, kalian, kakak dan adik Lisa yang berdarah vampire juga sedang bertarung, dan satu-satunya yang tersisa adalah Taehyung. Jadi yah..." belum sempat Lyn menyelesaikan kata-katanya, Junhoe, Jungkook dan Yoongi sudah terbangun dan berteriak hampir bersamaan.

"Jadi kau memintanya untuk memberikan darahnya?" sambil menunjuk ke arah Taehyung yang kini teringat kembali kejadian itu sehingga membuat wajahnya memerah.

"Yak! kenapa wajahmu memerah, lupakan, jangan mengingatnya!" teriak Jisoo yang melihat betapa merahnya wajah Taehyung.

"Tunggu, Taehyung sudah menolaknya, tapi itu satu-satunya cara. Jika tidak, Lisa bisa tertidur," jelas Lyn buru-buru.

Kini, kakak dan adik Lisa hanya bisa terdiam, bingung harus melakukan apa, apa mereka harus marah atau harus berterima kasih pada Taehyung, karena bisa saja nyawa adiknya terancam.

Sedangkan teman se team mereka hanya menatap kakak beradik itu dengan melongo, bagaimana bisa mereka segitu sister complex nya pada Lisa.

Disaat yang bersamaan, kedua orang yang jadi bahan pembicaraan pun sudah menundukkan wajah mereka dalam-dalam menyembunyikan wajah mereka yang memerah dengan dua alasan berbeda.

Wajah Lisa memerah karena dia malu menjadi pembahasan, padahal bagi dia, hal itu biasa saja, kan saat itu lagi darurat, ditambah dengan sikap berlebihan saudara-saudaranya.

Tapi Taehyung, tentu saja karena masih mengingat harum tubuh Lisa yang memabukkan dan saat bibirnya tidak sengaja mengenai leher putih jenjang Lisa...hmmm sebaiknya tidak usah dibahas atau wajah Taehyung akan semakin memerah.

***

Akhirnya setelah segala keributan yang terjadi, mereka kembali berjalan. Setidaknya mereka berharap bisa menemukan kota atau desa terdekat untuk bermalam.

Taehyung yang merasa perlu meminta maaf secara langsung, mulai mendekati Lisa. Tidak mudah tentunya ketika ada Junhoe dan Jungkook yang menatap sinis padanya ditambah si vampire dingin Yoongi yang menjaga mereka dari belakang.

Tetapi, karena Lisa memarahi mereka, disinilah ia, berjalan disamping Lisa dengan sedikit canggung, bingung mau memulai bicara darimana.

Akhirnya, karena Lisa malas menghadapi suasana canggung, dia lah yang memulai pembicaraan.

"Maafkan kakak dan adikku, Tae oppa. Padahal oppa sudah menyelamatkanku, tapi mereka menatap Tae oppa seperti penjahat. Dan terima kasih sekali lagi Tae oppa, kau sudah dua kali menyelamatkanku," Lisa tersenyum lebar sehingga membuat kedua pipinya semakin menggemaskan, membuat Taehyung mati-matian berusaha untuk tidak mencubit pipi Lisa karena geregetan.

"Ti..tidak apa Lisa, aku yang harusnya minta maaf. Aku sungguh tidak bermaksud..."

"Oppa, hentikan, aku mengerti kok. Aku tidak menyalahkan oppa kok, okay?" potong Lisa begitu dilihatnya Taehyung mulai hampir meracau.

Taehyung yang mendengarnya hanya tersenyum begitu manis dan mengangguk dengan mata berbinar bahagia, karena Lisa tidak membencinya, setidaknya ia masih bisa berbicara seperti biasa dengan gadis yang memiliki wajah sempurna itu.

'Jika saja Lisa mengerti arti lain dari pertukaran darah itu...'

***

Author notes: Ada rahasia apakah dibalik pertukaran darah vampire? hehe.

Maaf pendek..ini cuma filler
double update nanti sore.

[Completed] LUXNOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang