Ternyata Inferno Wood atau hutan neraka itu tidak separah desas-desus yang beredar. Buktinya disinilah mereka, keluar dengan selamat tanpa ada yang kurang satupun
Yah, kecuali boneka yang jalan sendiri itu. Hell, tidak salah donk kalau mereka ketakutan dan menyangka kalau ada makhluk astral yang mengisi boneka-boneka itu. Bagaimanapun boneka adalah benda mati bukan.
"Lain kali, jangan biarkan Tae hyung berada di group kami, hyung!" gerutu Junhoe.
"Ya betul, dia selalu ada disamping Lili, jadi setiap Lili ketakutan dia selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Hyung tau gak, berapa kali ia memeluk Lili, our precious Lili!" tambah Jungkook menghentak-hentakkan kakinya sambil memberengut kesal.
"Kau menyentuh Lili kami?!" kesal Yoongi yang lagi-lagi sudah berada di hadapan Taehyung dengan mata berkilat-kilat marah.
"Dan kau memeluknya!? Adikku yang manis!?" kali ini Mino yang histeris.
"Taehyung ssi, kau mau mencoba gelembung air ku lagi?" ancam Jisoo tidak kalah menyeramkan.
"Tidak Jichu, cara terbaik adalah bekukan tangannya agar tidak lagi kurang ajar menyentuh Lili kami!" ancam Jin.
"Yak! oppa, unnie dan kalian, apa sudah selesai drama nya? Aku yang memeluk duluan! Salahkan Kookie dan June yang tidak disampingku saat aku takut. Aku hanya memeluk orang yang ada disebelahku, kalau Kookie dan June disebelahku, pasti mereka yang akan kupeluk. Kemana saja kalian saat aku takut?" tanya Lisa dengan tatapan menuduh.
"Eh kok kami yang dimarahi, kami juga disana tau, hanya memang...hmmm...tidak berdiri disebelahmu, kami juga takut, Lili sayang," ujar Junhoe perlahan mencoba meredakan amarah kakak kembarnya, ditemani oleh Jungkook yang kini memasang senyuman kelincinya yang menggemaskan.
Tetapi, sebelum Lisa kembali memarahinya, Mino dan Jin sudah merenggut mereka secara paksa dan memarahinya selama setengah jam, itupun karena dipaksa berhenti oleh Irene yang takut mereka kemalaman.
"Ugh, kami berjanji tidak akan meninggalkanmu sendiri lagi Lili, walaupun kami juga lagi ketakutan," lirih Jungkook yang kini merasa telinganya tidak berfungsi normal karena mendengarkan ocehan marah kedua hyung nya.
"Ya..ya, memang sudah sepantasnya begitu, Kokie yya," cengir Lisa senang karena mereka diceramahi.
"Ayo jalan!" ajak Lisa menggandeng lengan kedua adik kembarnya.
"Well, ternyata pendekatanmu pada Lisa sudah sejauh itu ya, hmm," ledek Jinhwan pada Taehyung.
"Yak! hyung, diam kau!" kata Taehyung malas.
"Kan sudah kubilang, dekati dulu kakak-kakaknya. Lisa itu adalah adik perempuan, jadi walaupun bukan yang paling kecil, tetap saja adik perempuan terkecil," kata Jinhwan yang kini sambil berjalan mengikuti rombongan di depannya.
"Lalu, kalau Jennie disukai dengan lelaki, kau akan marah juga?" tanya Taehyung.
"Kau akan marah jika Jennie didekati lelaki lain?"
"Ditanya kok malah tanya balik!" gerutu Taehyung namun tetap menjawab pertanyaan Jinhwan, "Tentu tidak, ngapain juga ngurusin nenek sihir."
"Nah tuh, kau tahu jawabannya," cengir Jinhwan tanpa rasa bersalah.
"Yak! aku dengar semuanya!" pelotot Jennie pada kedua saudaranya.
"Tuh, itu semakin membuktikan, yang seharusnya dikasihani ya lelaki yang mendekatinya nanti, yaitu Mino," kata Jinhwan sambil tertawa.
"Mino hyung? suka sama nenek sihir ini? Sepertinya kita harus ke kuil untuk berdoa ke dewa dewi demi kesembuhan jiwanya agar tidak terus terjerumus dengan nenek sihir ini!" ujar Taehyung yang juga tertawa senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] LUXNOX
Fantasythe world is crumbling after their goddess falling in love with lord of darkness. And now, only the third generation who can stop the chaos. a story about adventure, journey and friendship - might or might not have a little bit romance ⚠ warning ⚠ T...