41. Parvus Town

945 172 31
                                    

Hari sudah mulai senja ketika mereka memasuki gerbang sebuah kota kecil yang menurut papan nama besar di gerbangnya bernama Parvus Town.

Parvus Town adalah sebuah kota kecil berbentuk lingkaran yang di bentengi oleh tembok batu selebar 1 meter dan setinggi 4 meter.

Sebuah gerbang kayu berpintu dua adalah satu-satunya akses masuk ke kota ini, dan terdapat empat penjaga yang berpasangan menjaga di setiap sisinya.

Team Jin mendapat ijin untuk masuk ke kota kecil itu, tentu saja, walau keadaan Lux saat ini masih kacau, Jin tetaplah pemimpin baru Lux, atau bisa dikatakan pemegang emblem bukti kepemimpinan Lux, warisan dari Kwon Jiyoung, pemimpin terakhir Lux yang konon sudah tertidur panjang, sejak beberapa bulan lalu.
Jadi, mana ada orang yang bisa menolak bukan.

Aroma masakan yang menerbitkan air liur langsung tercium begitu mereka memasuki gerbang Parvus.

Kesepuluh pasang mata di team Jin memandangi setiap sudut kota itu dengan berbinar, kecuali Yoongi dan BI yang sangat setia dengan pandangan datarnya.

Parvus adalah kota yang unik, semua bangunan dan jalannya terbuat dari batu, tetapi yang membuatnya unik adalah cara mereka mengatur bangunan-bangunan didalamnya. setiap bangunan yang ada hanya menghadap ke satu arah, melingkari alun-alun besar yang berada tepat di tengah.

Alun-alun yang berbentuk lingkaran itu tampak cukup ramai walau hari sudah mulai senja, beberapa stand kecil masih buka menyajikan berbagai macam dagangan.

Jin memutuskan, kalau hari sudah terlalu malam untuk mereka berjalan-jalan, walau sebenarnya waktu baru menunjukkan pukul 8 malam.

Mereka berjalan mengitari gang-gang selebar dua meter mencari tempat penginapan. Setelah berjalan cukup lama, bersebrangan dengan pintu masuk, mereka menemukan tempat penginapan dengan pencahayaan temaram.

Penginapan itu memiliki tiga tingkat. bagian kiri lantai dasar, diperuntukkan untuk ruang makan dan bar, sedangkan di bagian kanannya terdapat sebuah meja resepsionis yang bersebelahan dengan tangga kayu.

Lantai dua dan tiga diperuntukkan untuk kamar-kamar penginapan, hanya terdapat empat kamar cukup besar di lantai dua, sedangkan di lantai dua terdapat lebih banyak kamar, yakni 8 kamar, dua kali lebih banyak dibanding lantai dua, namun ukurannya kamarnya setengahnya lebih kecil dibanding luas kamar lantai dua.

Jin memesan empat kamar yang ymterdapat di lantai dua untuk mereka dan membagi team nya menjadi team-team kecil berisi tiga orang. Jin, Namjoon dan Hoseok di kamar paling ujung, lalu disebelahnya adalah Joy, Seulgi dan Jisoo. Dikamar ketiga tentu saja Lisa, Jungkook dan Junhoe, sedangkan BI, Taehyung dan Yoongi menempati kamar di ujung lainnya yang bersebelahan dengan triplets.

Mereka masing-masing memasuki kamar mereka. Kamar itu cukup luas dan nyaman. Terdapat tiga ranjang single yang ditempatkan sejajar di dinding bagian kanan, dan setiap ranjangnya dipisahkan oleh sebuah nakas kecil.

Sedangkan di daerah kanan bisa ditemukan sebuah meja dan kursi kerja, lemari pakaian dua pintu yang cukup besar dan sebuah sofa panjang berwarna cokelat tua.

Di sudut ruangan, disebelah meja kerja, terdapat sebuah kamar mandi mungil. Setidaknya mereka tidak perlu keluar untuk membasuh diri, pikir mereka.

***

Sekitar pukul 9 malam, mereka berkumpul di sebuah meja panjang di ruang makan yang berada di lantai dasar.

Sebenarnya rumah makan di penginapan itu sudah tidak menerima pelanggan, karena hari sudah larut. Yang buka hanyalah bar mereka yang memang tidak pernah tutup.

[Completed] LUXNOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang