Sesuai rencana, begitu matahari mulai terbenam, mereka kembali berjalan menuju ke bukit batu dengan perasaan khawatir.
Terutama Jin sebagai kakak yang tertua dan pemimpin, ia berharap mereka akan melewati Stone Hill tanpa terluka.
Sebelum berangkat, Yoongi yang memang ahli strategi telah mengatur semuanya.
Mereka akan dibagi menjadi dua baris, baris depan untuk menyerang dan baris tengah atau belakang untuk melindungi dan menyerang dengan sihir.
Baris depan akan diisi oleh Yoongi, Mino, Jennie, Jinhwan dan Jin. Jin berasa dibaris depan karena ada kemungkinan jika keadaan terlalu kering ia tidak mungkin bisa mengerahkan kemampuan es nya.
Sedangkan baris tengah ada triplets dan Taehyung. Jisoo juga berada di belakang bukan karena sihirnya, tetapi karena dirinya adalah petarung jarak jauh.
Senjata Jisoo adalah panah dan pisau lempar. Jadi walau ia penyerang ia ditempatkan dibelakang.
Seperti Jin, elemen Jisoo adalah water, jadi jika keadaan tidak mendukung, akan sulit baginya mengerahkan kemampuan sihirnya.
Tak berapa lama, akhirnya mereka tiba di tempat yang dinamakan bukit batu atau Stone Hill, namun sebagian orang mengatakan Stone Hell akibat temperatur nya yang menyerupai Nox.
Karena hari sudah malam, suhu udara sangat dingin dan menggigit. Lisa dengan elemen apinya menghangatkan tubuh mereka. Untungnya untuk sihir ini tidak memerlukan banyak energi.
Stone Hill benar-benar berbeda dengan hutan yang baru mereka tinggalkan. Rasanya seperti memasuki neraka.
Tidak ada suara yang mengiringi mereka. Daerah itu seakan mati. Bahkan binatang malam pun seakan enggan bersuara takut nyawa mereka melayang.
Dalam diam kesepuluh pemuda pemudi tersebut berjalan ke arah utara. Sambil sesekali menengok ke arah teman mereka sekedar mengcari tahu apakah mereka baik-baik saja.
Entah telah berapa lama mereka berjalan dalam kesunyian dan kegelapan. Hanya bunyi gesekan kaki mereka yang melangkah lah yang memeriahkan malam itu.
"Kalian dengar?" tanya Jinhwan.
"Apa?" Jin berhenti menatap Jinhwan, bingung.
"Sstt..." jawabnya sambil menempelkan telunjuknya pada bibirnya sebagai kode agar semia mendengarkan.
Dalam diam mereka mendengarkan. Dengan cepat Jin memerintahkan adik-adik dan temannya.
"Siap pada posisi!" serunya cepat
Team penyerang melingkar disi luar, sedangkan sisanya berada dalam lingkaran bersiap membantu.
Suara-suara gesekan semakin mendekat, seakan sekompi pasukan sedang berlari menuju ke arah mereka.
Dengan perintah dari Jin, Lisa menyalakan melayangkan apinya di beberapa titik sehingga mereka bisa melihat apa yang sebenarnya mendekati mereka dengan cepat.
"Damn! from all dark creature, kenapa harus mereka yang muncul arghhh!" kesal Lisa ketika melihat ratusan ghoul merangkak, menyeret, terpincang menghampiri mereka dari segala arah dengan cepat, diikuti binatang yang kepercayaan mereka, hyena.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] LUXNOX
Fantasythe world is crumbling after their goddess falling in love with lord of darkness. And now, only the third generation who can stop the chaos. a story about adventure, journey and friendship - might or might not have a little bit romance ⚠ warning ⚠ T...