23. Mediocris Silva

1.1K 192 7
                                    

Yang dimaksud tempat tinggal oleh Lyn ternyata ada di dalam pohon yang Lyn namakan Mother itu, dan Jin harus menarik perkataannya yang menyebutkan luasnya 3-4 kali luas kamarnya, karena ternyata pohon itu sangat luas.

Begitu mereka masuk kedalam pohon itu, tidak sekalipun mereka tidak berdecak kagum. Mereka seakan berada di dunia lain.

Well, mereka memang berada di dunia lain. Tapi ini benar-benar menakjubkan.

Terdapat tangga selebar dua meter yang melingkarinya dan terdapat 20 lantai yang tiap lantainya terdapat 6 pintu.

Lyn membawa mereka ke lantai lima menuju ke pintu pertama, dan di pintunya bertuliskan 'quinque.nulla.unus' yang artinya 501.

Ruangan itu, benar-benar seperti tumah, ada ruang keluarga, ruang makan, dapur dan 4 kamar tidur yang setiap kamarnya bahkan dilengkapi kamar mandi.

Perlengkapan rumah itu, seperti meja, kursi dan lainnya memang sederhana dan terbua dari potongan kayu yang berbentuk abstrak, namun tidak bisa dipungkiri, justru hal itulah yang membuat rumah itu sangat indah.

Terdapat pula jendela-jendela bulat yang cukup besar di setiap dinding yang dihiasi dengan tirai berwarna hijau pastel yang menggantung disisinya.

"Wow! Lyn, ini luar biasa," seru Jisoo berbinar.

"Thank you! Ini akan menjadi rumah kalian saat kalian tinggal disini, dan sebelah rumah kalian akan menjadi tempat tinggal teman kalian yang akan datang beberapa hari kemudian," kata Lyn masih dengan alunan khasnya.

"Kalian beristirahatlah dulu, untuk hari ini, biarkan kami yang menjamu kalian, besok baru kita akan membicarakan peraturan dan kegiatan kalian selama disini," lanjutnya.

"Aku pergi dulu, nanti adikku, Rye akan membawakan makanan untuk kalian," kata Lyn sambil terbang menuju ke pintu dan keluar meninggalkan ke dua belas pemuda-pemudi yang masih sibuk melihat-lihat.

"So, aku akan membagikan kamar kalian. Jisoo, Jennie dan Lisa dikamar pertama, Mino, Jinhwan dan Taehyung di kamar kedua, Jk, June dan Yoongi di kamar ketiga, Aku, Bobby dan BI akan menempati kamar terakhir," kata Jin, begitu Lyn melayang pergi.

Setelah mendapatkan kamar masing-masing, mereka langsung melangkah masuk ke dalam kamar dan merebahkan diri di atas kasur lembut yang menyapa mereka dari dalam kamar.

Rasanya sudah lama sekali mereka merasakan kenyamanan itu.

***

Keduabelas pemuda pemudi itu kini duduk manis melingkari meja makan dan sibuk mengunyah sarapan mereka.

Sarapan yang baru saja dibawakan oleh Rye, adik dari Lyn. Jin sampai berterima kasih berkali-kali padanya ketika melihat betapa banyaknya jumlah sarapan mereka.

Mereka memang tidak pernah kelaparan di dua hari perjalanan mereka namun juga tidak bisa dikatakan kenyang, apalagi mereka harus menggunakan energi sihir mereka yang membuat mereka lebih cepat lapar.

Dan sarapan yang mereka makan mengingatkan mereka dengan kehangatan masakan rumah. Sarapan ala British, terdiri dari sosis panggang, bacon, telur orak arik (yang nama kerennya scramble eggs), pouch eggs (telur mata sapi yang direbus), toast (roti panggang), jamur panggang dan tomat goreng, dan pancake.

Mereka bahkan tidak ada yang mengeluarkan suara sama sekali, hanya dentingan alat makan lah yang memenuhi ruangan itu sekarang.

Selesai sarapan dan mencuci piring, sesuai permintaan Rye, mereka berkumpul di ruang keluarga.

[Completed] LUXNOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang