66. The Big Battle III

814 151 29
                                    

North Side

Mingyu yang memantau jalannya peperangan disisi Utara melihat Lisa rubuh akibat serangan Alastor. Dia harus berbuat sesuatu, terutama yang karena yang terluka bagian nadi, sedangkan Lisa akan dibutuhkan hingga akhir perang nanti.

"Hei! Vernon, kau tunggu disini ya, aku turun dulu ke kastil!" ujar Mingyu tanpa menunggu jawaban Vernon yang hanya gelagapan namun dengan cepat kembali fokus mengendalikan tiga makhluk ancient nya.

__________

"Bre...or anyone!" panggil Mingyu begitu dirinya sudah berada di dalam kastil.

Keempat fairy yang selalu mengikuti Jin dan kawan-kawannya terbang rendah sejajar pandangan Mingyu dan menampakkan diri mereka.

"Lisa, ia terluka di bagian arteri, kurasa ia harus segera diobati jika tidak ingin kehilangan banyak darah," ujarnya cepat tanpa titik koma.

"Dan kurasa salah satu dari kalian harus ikut aku biar kalau ada apa-apa, kami bisa meminta bantuan kalian," ujarnya lagi.

***

South side

Baal yang terluka bakar dan terkena racun menatap marah ke arah makhluk Lux yang ia benci. Kini bukan waktunya bermain, pikirnya, ia adalah seorang penjaga neraka yang artinya segala isi neraka ada di dalam tangannya.

Dengan gerakan cepat, Baal memerintahkan jiwa-jiwa tersesat dari neraka yang keluar melalui pintu ciptaan Baal, parahnya, bukan hanya jiwa mereka yang sudah mati saja yang keluar dari pintu itu, tetapi juga berbagai siluman neraka yang ikut dalam kemeriahan perang Lux dan Nox.

Dalam kekacauan, Wizard Wonwoo mengubah taktiknya, kini ia kembali membuka pentagram milik wizard Woozi untuk ikut memanggil makhluk ancient yang bahkan tidak lagi mereka ketahui namanya.

Untungnya tugas wizard Minghao di daerah Barat sudah selesai, jadi ia juga bisa membantu wizards Wonwoo dan Woozi mengendalikan makhluk-makhluk ancient yang kini jumlahnya belasan.

Sedangkan wizard S. Coup yang juga telah menyelesaikan tugasnya di daerah Barat kini mulai merapal mantera super panjang untuk menutup pintu neraka buatan Baal yang bukan perkara mudah, karena bahasa mantera Baal yang kuno dan berbelit.

Disisi bawah, Jisoo juga memperbanyak gelembung racunnya bersama dengan Yunhyeong dan meledakkan setiap makhluk yang keluar dari pintu ciptaan Baal yang menghubungkan dunia Lux dengan neraka.

Sementara itu, Junhoe yang kini mengalihkan perhatiannya dari Caim menaiki elemen anginnya memperhatikan kekacauan yang dibuat oleh Baal. Dengan mendecak kesal, Junhoe mulai memanipulasi barang apapun yang bisa diangkatnya dengan menggunakan anginnya dan menembakkannya ke setiap makhluk yang keluar dari pintu neraka, bahkan ketika makhluk neraka itu baru memperlihatkan sebelah kakinya.

Karena Jisoo, Yunhyeong dan Junhoe kini terfokus pada makhluk neraka milik Baal, maka werewolf Tzuyu memusatkan serangannya yang semakin gesit ke arah Baal. Beberapa kali, cakaran dan gigitan Tzuyu berhasil mengoyak tubuh Baal. Dibantu dengan serangan petir milik Chanwoo.

Namun segesit apapun Tzuyu, Baal berhasil melumpuhkannya dengan pukulannya yang mengenai pundak kanan Tzuyu sehingga tulang pundaknya retak.

Disaat kekosongan itulah, Chanwoo yang tadinya hanya sesekali melancarkan serangan petirnya karena takut melukai Tzuyu yang bergerak tidak tertebak, kini tidak lagi berusaha menahan serangannya.

----------

Disaat werewolf Tzuyu masih terus menyerang Baal, werewolf Namjoon juga dengan gesit dan penuh perhitungan mengoyak dan mencakar tanpa jeda tubuh Caim yang kini sedang mengendalikan binatang apapun yang berada dalam radius jangkauannya.

[Completed] LUXNOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang