Jaehyun menggendong Yeri, adiknya masuk ke dalam kastil haimoni Kim diikuti oleh Winwin yang menggendong Taeyong dan Mark yang menggendong Ten sedangkan Haechan membantu menjaga Ten dan Taeyong agar tidak terjatuh dari punggung Winwin dan Mark.
Sedangkan Wendy hanya mengekori teman-teman siren nya sambil memeluk botol labu Vine dengan penuh kehati-hatian seakan botol itu bisa pecah kapanpun.
Waktu yang diminta Ten untuk menunggunya telah lewat, sehingga kini Jaehyun semakin khawatir karena sekarang bukan hanya adiknya yang terkurung di dalam botol tetapi juga sepupunya yang ibunya galak bukan main.
Dengan perlahan, setelah Jaehyun, Mark dan Winwin menurunkan tubuh Yeri, Taeyong dan Ten dengan hati-hati, mereka dengan sedikit canggung dan bingung berusaha berjalan mendekati haimoni Kim sebelum teriakan luar biasa memekakkan mengganggu indera pendengaran kelima siren.
Tentu saja, siapa lagi yang memiliki suara lebih kencang dari sebuah toa kalau bukan Junhoe. "Apa yang terjadi dengan mereka? Jangan bilang mereka..." sebelum Junhoe berhasil menyelesaikan ucapannya, sebuah tangan putih memukul kencang kepalanya hingga Junhoe tertunduk.
"Noona!" jerit Junhoe kesal memandang si tersangka, Jisoo yang balik memelototinya menyuruh mulutnya diam sehingga Junhoe kembali menutup mulutnya rapat-rapat dengan patuh.
Semua team yang kini sudah berada di kastil haimoni Kim setelah berhasil mengalahkan demon-demon rank 0, terkejut mendapati tiga tubuh siren yang seperti tidak bernyawa.
Jaehyun menjelaskan apa yang terjadi kepada semua yang ada di kastil, dan mengenai Ten yang belum juga kembali.
Haimoni Kim menghela napas panjang sebelum berkata,"Mungkin mereka bertemu seseorang di dalam sana atau tersesat hingga tidak menemukan jalan keluar. Banyak sekali kemungkinan yang terjadi. Botol labu sihir memiliki dunia sendiri di dalamnya, jadi harus ada yang masuk kesana dan menolong mereka keluar."
Jaehyun menatap ragu ke arah haimoni Kim, bukan hanya karena mereka baru bertemu beberapa hari saja tetapi karena sifat dasar dari siren yang merupakan makhluk penyendiri sehingga membuat Jaehyun ragu untuk berbicara kepada makhluk ras lain.
Berbeda dengan Ten yang half siren, dirinya jauh lebih sering bepergian keluar perairan, setidaknya mengunjungi ayahnya yang seorang wizard - jadi sepupunya itu bisa lebih mudah akrab dengan makhluk ras lain dan tidak merasa canggung.
Tapi sebelum Jaehyun berhasil mengumpulkan keberanian untuk berbicara pada haimoni Kim, Junhoe lagi-lagi secara tiba-tiba kembali berbicara sambil merangkul dua saudara kembarnya di kiri kanannya,"Kalau begitu, biar kami yang masuk. Kami yakin bisa membawa Ten dan yang lainnya kembali. Lagipula kami ingin melihat dunia yang berbeda dengan Lux."
Haimoni Kim menatap triplets yang sedang nyengir tanpa beban, lalu mengedarkan tatapannya ke arah yang anak-anak lainnya. Mereka terlihat lelah, berantakan dan beberapa ada yang terluka walau tidak parah, tentu saja, mereka baru berperang melawan 8 demon rank 0 sekaligus.
Apa mereka masih mampu bertempur, pikir haimoni Kim. Terlebih lagi, ia tidak bisa melihat masa depan mereka yang jiwanya dihisap kedalam botol, dan itu menakutkan bagi haimoni Kim.
"Kami bisa melakukannya, haimoni. Tenang saja. Lagipula Ten teman kami, dia pertama kali akrab dengan June jadi pastinya teman kami juga, ya kan, Kookie?" ujar Lisa tersenyum cerah memandang Jungkook yang menganggul setuju lalu mengalihkan pandangannya ke arah haimoni Kim, seakan bisa menebak isi pikiran haimoni Kim yang sedang bimbang.
"Right! Biarkan kami pergi. Hanya kami bertiga juga cukup, kan ada Ten, dia pasti bisa merapal mantera untuk kembali kan?" kata Jungkook meyakinkan haimoni Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] LUXNOX
Fantasythe world is crumbling after their goddess falling in love with lord of darkness. And now, only the third generation who can stop the chaos. a story about adventure, journey and friendship - might or might not have a little bit romance ⚠ warning ⚠ T...