31. Triplet's 19th Birthday II

996 170 8
                                    

- Demon rank D & B -

'Ingat! kerja sama, kenali potensi kalian masing-masing, percaya pada diri kalian sendiri dan saudaramu. Ini memang hanya latihan dan bahkan bukan dunia nyata, tapi...luka dan kemampuan yang kalian dapatkan adalah nyata. Berhati-hatilah!'

Kata-kata terakhir mother mengikuti jejak langkah mereka seperti mantera.

"Sebaiknya kita berhenti dulu," kata Lisa terlalu tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Junhoe dan Jungkook.

"Tidak mungkin kita terus berjalan tanpa strategi atau baru membuatnya setelah melihat musuh bukan? Ingat, ini hal baru untuk kita, jadi jelas kita belum terbiasa seperti Yoongi dan Mino oppa," jelas Lisa.

"Benar juga, baiklah," kata Junhoe.

Untuk sementara, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara, mereka masing-masing sibuk memikirkan strategi.

"Wait! kita berenam ingat? kita bisa menjadi team penyerang dan bertahan sekaligus.

Lili dan kitsu menyerang bersama, katana api kalian jelas sangat powerful. Aku akan menyerang sendiri dengan brass knucle ku, sedangkan kau June membuat ilusi agar serangan kami tidak terdeteksi.

Nuki akan memenjarakan pergerakan musuh dengan tanahnya, Tee menyembunyikan aura kita. Bagaimana?"

"Kurasa akan lebih baik jika Lili menggunakan kemampuan sihir vampirnya. Membuat musuh kesakitan dengan memanipulasi saraf otaknya adalah hal yang sangat fatal." kata Junhoe.

"Betul, tapi aku tidak ingin Lili membuang tenaga untuk itu sejak awal. Jika bisa dilawan dengan kekuatan elf, kenapa tidak?" jelas Jungkook.

"Kau yakin karena itu? bukan karena kau takut aku akan kehilangan diriku lagi?" tanya Lisa menyelidik.

"Ya Lili, aku mencoba mempercayaimu. Walaupun masih ada sedikit rasa takut."

"Aish, Kookie, aku tidak akan menggunakan diluar batas kemampuanku lagi, percayalah," Lisa meyakinkan Jungkook dan membelai pundaknya adiknya dengan sayang.

"Okay! jalan sekarang?" tanya Junhoe.

Mereka kembali berjalan. Dunia ilusi ini mirip sekali dengan Lux, membuat mereka serasa pulang kembali ke rumah mereka.

Baru beberapa meter mereka melangkah, sepasukan Wendigo muncul dihadapan mereka. Tubuh kurus, mata merah, kepala botak dan mulut meneteskan darah sungguh bukan pemandangan menyenangkan untuk dilihat.

 Tubuh kurus, mata merah, kepala botak dan mulut meneteskan darah sungguh bukan pemandangan menyenangkan untuk dilihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

image cr. allthatsinteresting

"We..wendigo? si kanibal? Arrghhh kenapa gak ada monster yang bagus dilihat sih?" gerutu Lisa kesal yang dibalas dengan delikan tidak percaya oleh kedua adiknya.

[Completed] LUXNOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang