" dia butuh bantuan kamu sus.." tubuh wanita berpakaian serba hitam itu seketika ambruk jatuh ke tanah ketika ia menyerahkan seorang bocah lelaki berusia 4 tahun dari dalam dekapannya.
" Tapi mbak. Mbak sendiri butuh pertolongan..." Bintang mencoba untuk membantu wanita itu dengan cara mengambil tangannya, namun wanita itu menolak dengan mengakat tangannya.
" Anak itu lebih butuh pertolongan
kamu.."
Bintang menggeleng tanda tidak setuju.
" Tidak ada waktu sus.."
Bintang berlari kembali masuk ke dalam rumah sakit sambil menggendong bocah berusia 4 tahun itu. Ia harus segera kembali karena keadaan wanita itu memang sangat parah.
Namun malang, nasib wanita itu tidak tertolong, keadaan luka di daerah kepalanya sungguh sangat parah, belum lagi luka luka yang ada di sekujur tubuhnya.
" Innalilahi wainnailaihi roziun.." bintang mengambil semua barang barang yang melekat di tubuh wanita itu, mulai dari cicin kalung hingga sebuah buku kecil yang terselip di antara pinggangnya.
" Jenazahnya antarkan ke ruang jenazah ya, selama keluarganya belum datang."
Bintang dan berlalu meninggalkan ruangan itu dan membiarkan dua perawat lelaki itu mengantarkan jenazah wanita itu.
Hati bintang terenyuh melihat wanita yang mungkin jauh lebih muda darinya meninggal dalam keadaan luka yang amat parah. Tidak ada yang mencurigakan dari kematiannya, karena menurut logika wanita muda itu memang mengalami kecelakaan beserta dengan seorang anak berusia 4 tahun itu.
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
" Aku bukan anaknya tante itu.." bocah empat tahun itu terus menggelengkan kepalanya dengan mata yang terus mengalirkan air mata." Tapi tante atu udah banyak bantu aku" ia mengucek ngucek matanya yang mulai sembab.
" Nama tantenya atu sayang..?" Tanya bintang, namun perkataannya langsung di sanggah bocah itu dengan gelengan.
"Namanya latu..!!"
Bintang mengernyit sedikit binging" ratu ya..?"
Nah...!!! Kali ini bocah itu mengaguk, ternyata memang bocah empat tahun itu belum bisa mengucapkan huruf R dengan benar.
" Nama kamu..?"
"Yuda"
Bintang mengelus ngelus puncak kepala bocah itu, dari awal dia sudah yakin kalau bocah itu pasti bukan anak dari seorang wanita yang membawanya, sebab wanita itu terlihat sangat muda.
"Orang tua yuda di mana..?"
Yuda menggeleng"waktu yuda maen maen mama lagi tiduran di angkot, gak tau tapi pas yuda balik lagi angkotnya udah gak ada."Ooowwhh bintang mengerti, jadi tanpa sengaja anak ini ketinggallan angkot yang seharusnya membawa ia dan namanya.
"Siapa anak ini..? Anak kamu ya..?" Mata bintang teralih menatap jein yang tengah berdiri di ambang pintu.
" Saya pikir kamu belum nikah..!"" Memang belum lah..!"
"Jadi..dia...?" Jari telunjuk jein menunjuk ke arah Yuda, membuat yang di tunjuk merasa sedikit bingung. "Anak.....ha.."
" Dia bukan anak saya bapak"
Bibir jein membulat mendengar nya.
" Bapak saja yang tiba tiba datang langsung seuzdon.."" Saya cuman nanya..!"
" Kalau nanya itu tunggu orangnya jawab baru bapak bisa ambil kesimpulan.."
" Kamu nyanggah saya ya..!"
" Hanya memberikan sedikit arahan saja"
" Saya lebih pintar dari kamu.."
"saya lebih baik dalam beretika"
" Kamu menghina atasan kamu.." jein berjalan mendekat ke arah bintang.
" Om ini suaminya Tante..?" Pertanyaan yuda membuat langkah jein terhenti.
" Bukan sayang, masak iya sih tante mau menghabis sisa hidup Tante dengan seorang pemarah.."
" Mama sama papa juga suka kayak gitu kalau ngomong"
Maksudnya bertengkar ya..?
"Mereka seling lebutan kalo mau gendong yuda, terus Yuda bilang kalo yuda mau jalan aja sambil di tatih mama sama papa.."
Owh keluarga bahagia itu namanya mah..!!
Bintang tersenyum lebar, kelak ia akan melakukan hal yang seperti itu bersamaan dengan suami dan anaknya.
" Kalau mengahayal jangan siang bolong, hayalan kamu cuma bakalan jadi angin berlalu aja.."
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Assalamualaikum....
Wulan kembali,Jangan lupa vote and coment nya ya.
Komen yang jelek jelek juga gapapa.
Wulan terima kok readersss....😂😂