BAB 29

5.4K 262 3
                                    


" Kenapa nangis sih. Kayak anak anak ya masih.." aldo mendekati bintang yang Masih terduduk di lantai.

" Jangan nangis dong. "Aldo mengelus lembut puncak kepala bintang " aku udah ada disini !"

Bintang mendongak, menatap aldo dengan mata yang masih berair. " Aku udah pernah kamu tinggalin "

Aldo menggeleng. " Itu dulu kan ! Sekarang aku udah ada di sini " aldo memegang kedua bahu bintang, mengajak gadis itu untuk berdiri bersamanya. " Mau peluk aku ?"

Bintang menggeleng. " Pengen tapi gak boleh "

Aldo terkekeh kecil. " Sehat kan ?"

" Sehat "

" Aku sengaja subuh subuh kemari. Soalnya rindu "

Bintang tersenyum, hatinya sedikit merekah ketika aldo menyampaikan kalimat itu.

" Sudah sholat ?"

" Udah, tadi berenti di masjid dekat sini juga "

" Kalok gitu kita serapan ya, aku masakin dulu "

Aldo mengaguk, mengikuti langkah Bintang, namun ia berhenti di ruang tamu dan membaringkan tubuhnya di sofa depan televisi.

Ia memejamkan matanya di bawah lampu yang temaram akan cahaya, menenangkan sisi bagian tubuhnya yang masih kelelahan atau lemah ?. Yang jelas ia benar benar tertidur di sofa yang tidak seberapa empuk itu.

" Do, dodo..bangun aku udah siap " bintang hanya mampu membangunkan aldo lewat kata kata, rasanya terlalu tidak mungkin kalau ia menggoyang goyangkan tubuh milik Aldo.

" Do bangun " lelaki iti tak jua membuka matanya, mungkin akibat terlalu lelah.

Akhirnya bintang mengambil langkah terakhir, yaitu menendang nendang kaki aldo yang masih di lapisi kaos kaki hitam. " Bangun Dodo "

" Apa ?" Suara serak aldo membuat bintang menghentikan aksinya.

" Bangun. Abis itu serapan !"

" Hem.." laki laki bangkit duduk, lalu mengacak ngacak rambutnya sebentar. " Aku ke kamar mandi dulu deh "

" Yaudah "

Menikmati sarapan hanya berdua. Entah kemana perginya pikiran bintang melayang. Tapi ia berharap semoga kelak ia akan seperti ini selamanya bersama dengan aldo.

" Hari ini pulang jam berapa ?" Aldo mengelap mulutnya yang basah dengan sarbet, lalu menatap bintang yang juga menatapnya.

" Jam dua. Kenapa ?"

" Aku jemput. Nanti ada yang mau aku tunjukkin ke kamu. !"

" Apa ?"

" Rahasia "

" Aku penasaran."

" Kalau gak bikin penasaran, bukan rahasia namanya "

Bintang mencebik, lalu menggembungkan kedua pipinya.

Anak anak.

" Kalok ngambek gak jadi "

" Siapa yang ngambek ?"

" Kamulah. Masak aku !"

" Aku tu cuman kesel aja "

" Cuma definisikan makna dari kesel nya kamu "

" Yang namanya aldo menyebalkan !"

Aldo menaikan sebelah alisnya. " Tapi katanya kangen !"

" Gak ada hubungannya !"

perawat idaman ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang