BAB 43

5.9K 245 5
                                    

" jangan manja lagi"

Lala memonyongkan bibirnya ketika aldo kembali menduduki pantatnya di atas brankar sang ibu.

" Lala kan masih kecil"

" Tapi kan udah punya adek"

" Mama.." Lala berteriak meminta pembelaan dari bintang yang tengah memberikan shaakel ASI.

" Jangan teriak teriak sayang"

" Lala ndak suka Dady Aldo ngomong kayak gitu"

" Kayak gimana?"

" Dady aldo gak mau gendong lala lagi"

" Soalnya lala berat" jawab Aldo, membuat lala mencebik kesal. Rambutnya yang di kepang dua oleh eva bergoyang goyang ke kanan dan ke kiri mengikuti gerakan kepala bocah itu yang sedang melakukan aksi ngambeknya.

" Jangan ngambek " bintang bangkit dari berbaringnya dan mengakat tubuh shaakel yang sudah mulai menguap tanda bayi itu mengantuk. Tangan kirinya yang bebas mengelus ngelus pipi lala yang langsung di sambut bocah itu dengan senyuman dan melupakan aksi ngambeknya.

" Lala ndak mau ya dady bilang lala belat. Lala ndak gendut kan ma ?"

Bintang menggeleng.

" Dady aldo gak boleh gitu ya ?" Ucap bintang yang langsung di iyain oleh Aldo. Ia tau bahwa kalimat yang barusan di sampaikan adiknya itu agar lala tidak marah lagi.

" Tuh.. Dady nya gak ngilangin lagi "

" Janji ?" Lala memberikan jari telunjuknya dan langsung di sambut oleh Aldo.

" Janji deh"

" Jangan pake deh"

Aldo mendengus. Lala kadang memang sangat cerewet apalagi setelah shaakel lahir. Lala suka sedih dengan tiba tiba dan itu membuat mereka harus super menjaga perasaan bocah kecil itu. Karena biar bagaimanapun lala sudah paham bahwa dirinya bukanlah seorang bayi yang di lahirkan langsung dari rahim sang mama yang saat ini ia kenal .

" Iya " ucap Aldo.

Lala tersenyum senang. Lalu ia mulai mendekati tubuh shaakel untuk menciumi pipi sang adik. Bintang tentu saja membiarkan bocah itu bolak balik mencium shaakel walaupun sampai membuat bayi itu sedikit terganggu, yang terpenting baginya lala tidak merasa dirinya pilih kasih antara anak kandung dan anak tiri.

" Sudah makan?"tanya Aldo

"Udah bang. Bilangin ke mama Eva besok gak usah kemari lagi.! Soalnya besok udah boleh pulang"

Aldo mengaguk, lalu mengendong tubuh lala ketika ia melihat shaakel merasa risi.

" Dady kok gendong lala sih?" Protesnya.

" Kita keluar bentar ya? Mau beli mainan buat adek bayi, mau gak ?"

" Mau dong!"

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

" Aku mau mandiin Lala dulu"

Bintang mengaguk ketika jein melangkah keluar kamar untuk memanggil putri sulungnya itu yang tengah bermain dengan aldo di ruang tamu.

Jein cukup bersyukur dengan kehadiran aldo yang memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumahnya setelah kepulangan bintang dari rumah sakit. Setidaknya lelaki itu dapat di andalkan untuk mengasuh lala agar tidak terlalu merepotkan istrinya.

" Mandi dulu sini"

" Males" lala naik ke pangkuan aldo, melingkarkan tangannya di leher aldo sehingga membuat lelaki itu sedikit tercekik.

perawat idaman ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang