" ikut aku ya.."
Bintang menggeleng " perut aku udah gede gini, mau keluar gak enak !"
" Kenapa sih ? Kamu tetap canti kok"
" Bukan masalah cantiknya mas. Cuman aku gak enak aja rasanya"
" Aku ngerasa jomblo kalok pergi sendirian." Jein menjatuhkan kepalanya ke pangkuan bintang. Cari kesempatan sebelumnya lala bangun. Itu bocah suka iri kalok liat jein mesra mesraan, efek jomblo kali ya !
"Kamu bawa lala aja biar gak berasa jomblo"
" Kok bawa lala sih ? Ntar aku di kirain duda lho"
" Orang orang juga tau kamu itu udah punya istri"
"Tu makanya ikut dong. Lagian kan dokter Andrian itu mantan atasan kamu juga"
Bintang menghela napasnya, jein selalu sulit untuk mengalah dan akibatnya selalu pada bintang yang akan mengalah dan mengiyakan apapun permintaan sang suami.
" Yaudah, bangunin lalanya gih."
" Oke" jein langsung beranjak dari berbaringnya dan mulai ke tempat tidur, ia akan membangun bocah ya yang amat menyebalkan itu.
" Bangun.." sulit memang membangun kan lala, bocah itu terlalu semaunya, tidur semaunya, main semaunya,main semaunya, dan makan semaunya, makanya gembil.
" Bangun.." jein mencolek colek perut lala dengan cari telunjuknya, membuat bocah itu merasa sedikit geli.
" Mama sama papa mau pergi, lala ikut gak ?"
Dug ....ya Allah, si jein mengelus dadanya, lala malah melayangkan tendangannya ke wajah jein. Geram sekali rasanya bapak satu anak yang akan menjadi dua anak itu.
" Yaudah kami tinggal aja".
Ampuh..lala langsung duduk dengan terhuyung huyung, rambutnya super acakan.
" MAMAAAAAAAAAA" jein harus menutup kupingnya ketika lala menjerit memanggil mamanya.
" Kok jerit jerit sih..kan mama di sini"
"Lala ngantuk" ucapnya dengan mata yang masih terpejam.
" Mama sama papa mau pergi lho. Lala ikut gak ?"
" Gak usah. Lala titipin aja ke panti"
Sahut jein.Lala langsung membuka matanya, menghadap ke arah jein, lalu tangannya yang sejak tadi ia kepal langsung ia layangkan menuju wajah jein.
Plak..
Plak..
Plak..
" Ampun..mah tolong ini si Lala..ya Allah"
Jein sudah ikut berbaring di tempat tidur ketika lala menimpanya sambil menarik narik rambut jein.
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
" Dokter Andrian tampan ya mas, pake baju adat aceh gitu"
" Hem.."
" Itu mas lana, kalok pake baju batik gitu.."
Jein langsung membungkam mulut bintang. " Udah...? Udah muja mujinya ?"
Bintang mengaguk, masih dengan mulut yang di bungkam.
" Besok tanya sama pak ustadz deh, apa hukum bagi seorang istri yang memuja muji lelaki lain di depan suaminya"
" Hah ?"
" Hah " beo jein.
" Embulu !"
Jein menatap lala yang ada dalam gendongan bintang, bocah itu menjatuhkan kepalanya ke bahu bintang.