" aku udah punya mama ntang.."
Mata bintang terbuka lebar. Menatap tidak percaya kepada aldo yang kini tetap santai memotong cake yang tadi di bawanya.
" Serius deh.."
" Aku gak bohong kok.." ia menyerahkan sepotong cake yang tadi di potongnya ke bintang.
" Kamu kelihatan banget bahagianya.." Bintang tersenyum kecil, tangannya mulai menyendok cake coklat yang kini bahkan di pandang tidak selera oleh bintang.
" Sekarang aku udah kembali bintang.."
Bintang menggeleng " bukan kembali tapi datang. Di sini bukan tempat awal dan akhir kita berjumpa dulu do"
" Besok aku ajak deh ke yayasan mama tiri aku mau..?"
" Liat nanti deh. Besok aku mau masuk kerja soalnya.."
" Perawat...?"
Bintang mengaguk" tau dari mana aku kerja jadi perawat..?"
" Liat baju kamu waktu kita pertama kali jumpa.."
" Bukan pertama kali, tapi kesekian kali ya.."
Aldo terkekeh kecil " sekarang kamu udah pandai ya.."
" Dari dulu juga udah.."
" Iya deh.." aldo bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke arah buku mini yang berada di samping televisi milik bintang. Ya saat ini ia memang di rumah bintang. Menjenguk wanita itu yang sedang tidak enak badan.
" Masih kayak dulu ya.. sekarang udah banyak banget novel novel kamu.."" Itu yang di bagian rak paling atas novel ciptaan aku sendiri lho do.."
" Ah masak sih.." aldo terlihat ragu, tangannya menggapai buku buku yang ada di bagian rak paling atas.
Bintang Akana..
Aldo mengaguk ngagukan kepalanya, sekarang ia percaya bahwa novel novel itu memang di ciptain oleh bintang sendiri.
" Hebat kan..?" Ia melirik ke arah bintang yang menaik turunkan alisnya.
" Emang laris...?"
Telak. Bintang menelan ludahnya susah payah. Lama gak jumpa ternyata ucapan aldo semakin tajam ya.
" Ya gak laris amatlah. Tapi yang penting masih ada yang beli kok. Dan bonusnya aku dapat duit.."
" Cerita tentang apaan sih..?"
Bintang nyengir lebar. Entah sudah berapa lama ia tidak selepas ini..?
Tapi yang pasti ia merasa bebas Kembali ketika aldo datang kepadanya. " Cerita romance. Itu tulisan waktu aku masih di MAN.. maklumlah masa masanya kan..?"" Gak suka dongeng lagi .?"
" Itukan waktu aku masih anak anak Dodo.."
Aldo tertawa renyah, mendaratkan tubuhnya di sofa panjang. Ia menepuk nepuk pahanya. Namun bintang menggeleng." Udah gak bisa..udah sama sama dewasa.."
" Ngetes doang sih.."
" Iiiiihhhh..." Tangannya menggapai bantai sofa yang tak jauh, lalu melemparnya ke arah Aldo. Membuat lelaki itu tertawa terpingkal pingkal.
" Pulang sana..aku gak enak sama tetangga.."" Emang kenapa..?"
" Jangan pura pura gak tau deh.."
" Iya deh aku pulang. Tapi kamu gapapa kan..?"
Bintang menggeleng.
" Aku pulang ya.." bintang mengantar aldo keluar sampai di depan pagar halamannya.