Jein menjambak rambutnya sendiri.
Ia benar benar tidak habis pikir dengan apa yang telah di lakukan mamanya. Kenapa bisa bisanya mamanya memberikan Lala kepadanya di saat dirinya tengah ada pekerjaan, dengan alasan ada acara keluarga pula mamanya pergi.
" Mama tolong jein. Hari ini jein harus ke rumah sakit ma.."
" Jein...mama ada acara keluarga.."
" Tapi jein kan keluarga mama juga. Bahkan jein ini anak yang terlahir langsung dari rahim mama."
" Kamu anak jumpa kok.."
Jein melotot mendengar perkataan mamanya. Bagaimana mungkin mama bisa bicara seperti itu. Padahal jelas jelas wajah mereka sangat mirip.
" Jangan ngarang kamu. Udah ah mama pergi dulu. Dadaaahh lala cucunya nenek." Linda. Mamanya jein, menciumi kedua pipi lala dan pergi meninggalkan jein yang masih berada di fase benar benar kebingungan.
" Ya Allah.... bantu jein"💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
" Bantu saya...." Jein masih dengan menggunakan sarung tangan yang biasa di gunakan untuk memeriksa pasien, langsung menarik lengan Bintang.
" Eeehhh pak di yuda lagi rewel ini."
Jein tidak peduli, ia terus menyeret lengan Bintang untuk mengikuti langkahnya. Ia bahkan tidak peduli bahwa wanita yang di gerejanya itu adalah seorang wanita yang tengah menggendong seorang bocah yang berusia 4 tahun.
" Saya bawa Lala..."
Kepala bintang rasanya begitu pusing. Ia yakin saat ini pasti jein memintanya agar ia merawat Lala. Bukannya bintang tidak suka, hanya saja saat Yuda pun tengah rewel.
" Saya mohon...." Bintang menatap ke arah jein yang menatapnya dengan tatapan memohon. Tapi apa peduli bintang..? Ia bahkan tidak tau cerita tentang kehidupan jein dan bahkan dimana ibunya si Lala.
" Kamu bisa kan..?"
Bintang mengaguk. Kemudian ia duduk di kursi depan box bayi Lala. Entah sejak kapan box bayi itu ada di ruangan jein, tapi apa peduli dia..?
" Yuda liat itu adik lala..." Wajah yuda yang masih terlihat basah karena air mata ikut menuruti pandangan bintang yang terarah pada lala yang ada di dalam box bayi.
" Yuda pengen ketemu tante atu..!" Rengeknya lagi. Bintang tidak habis pikir, kenapa yuda bisa begitu menyayangi ratu, bahkan semalam yuda tidak ingin ikut pulang dengannya, yuda ingin menginap di rumah sakit di dalam ruangan ratu. Apa ini karena ratu pernah menyelamatkan nyawa yuda..?
" Tante bintang juga sayang Yuda. Apa yuda mau sebentar aja sama Tante..?"
Sepertinya Yuda mengerti dengan apa yang di katakan bintang, karena ia langsung diam dan perlahan mengaguk kan kepalanya.
" Om juga sayang Yuda. Jadi yuda jangan nakal ya.." tangan besar jein mengusap ngusap lembut puncak kepala yuda. " Yuda juga harus sayang sama adek Lala.." matanya tertuju ke arah lala yang tengah memasukkan jari jempolnya ke mulut.
" Yuda juga sayang dede Lala.." .💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Bintang menatap yuda yang tengah tertidur pulas di samping ratu di dalam ranjang rumah sakit itu. Wajah yuda benar benar tenang di dalam rengkuhan tangan ratu. Entah mengapa bocah berusia 4 tahun itu lebih sering menyebutkan nama ratu di bandingkan menyebutkan nama mamanya sendiri.
" Kak bintang..." Mendengar suara ratu menyebutkan nama seorang perawat yang sering berkunjung keruangan nya, membuat kepala saiful pun ikut menoleh ke arah ambang pintu." Bagaimana keadaan kamu ratu..?"..
" Sudah mulai membaik kak, insyaallah lusa sudah pulang.."
" Alhamdulillah kalau begitu."
Mata bintang teralih menatap saiful yang tak henti hentinya menatap ratu dengan tatapan yang begitu lembut.
Membuat bintang itu saja.
" Tadi Yuda bilang kalau dia mau ikut saya menginap di sini...!" Bintang tersenyum, sepertinya saiful masih bingung dengan embel-embel apa ia harus memanggil bintang.
" Suster bintang.." ucap bintang, Seolah olah memahami pikiran Saiful.
" Saya akan menyerahkan yuda sepenuhnya ke ratu. Selama ini yuda selalu begitu nyaman apabila di dekat kamu.."Ratu tersenyum hangat, " insyaallah saya akan merawat yuda dengan sepenuh hati saya sampai yuda bertemu dengan ibunya."
" Kamu masih sangat muda ratu.."
Ratu hanya mengaguk untuk merespon apa yang di katakan bintang. " Kakak bisa panggil saya tari kalau kakak mau.."
" Yuda memanggil kamu ratu. Jadi saya pun memutuskan untuk memanggil kamu ratu."
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
" Sayangnya lala..." Pelan pelan bintang menyenandungkan sholawat untuk Lala. Bayi berumur 10 bulan itu terlihat nyaman di dalam pelukan bintang, perlahan lahan matanya mulai tertutup untuk pergi ke alam bawah sadarnya.
Sedangkan Linda, dari balik pintu yang sedikit terbuka ia menatap bintang dengan tatapan terharu. Ia terharu karena wanita itu mampu membuat bayinya jein benar benar terlelap di dalam tidur. Ia bahkan kagum ketika bintang benar benar dengan tulusnya menidurkan lala tanpa pamrih." Kamu siapa....?"
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Assalamualaikum readerrrrrr...
Jangan lupa bersyukur untuk hari ini dan seterusnya.