BAB 21

6.5K 314 2
                                    


Sudah sholat belum kawan kawan..

Ayo utamakan Allah dulu ya..!!

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Sholatullah shalatmullah..

A'la Toha Rasulullah..

Sholatullah shalatmullah.

A'la yasiin Habibillah... 🎤🎤🎤🎤

Linda kembali ke ruang tamu dan melihat bintang yang tengah menepuk nepuk pelan punggung Lala sambil bersholawat kecil. Mata bayi itu terpejam dengan sebuaj dot yang menyulam mulutnya yang tentunya di pegang oleh bintang.

Sementara itu tak jauh dari mereka, jeim sudaj tertidur pulas dengan sebuah bantal yang di berikan bintang, linda kembali ke depan untuk menelpon ahkam, suaminya. Ia tidak mungkin pulang di saat posisi jein yang sudah tertidur pulas begitu. Takutnya jein malah tidak konsentrasi dalam menyetir mobil.

"  Bintang..." Merasa namanya di sebut, bintang berbalik menghadap Linda yanh sudah duduk di samping jein yang berbaring.

" Iya Bu..?"

" Duh maaf ya, jein udaj tidur jadinya gak mungkin kita pulang. Takut jein gak konsentrasi di jalan."

" Kok minta maaf si Bu. Di sini ada dua kamar, nanti ibu sama lala tidur bareng bintang aja di kamar bintang. Kalok pak jein nanti bisa tidur di kamar satu laginya."

Linda menggeleng. " Jeim tidur di sini aja gapapa, tukarnya juga lumayan tebal. Kalok di bangunkan biasanya jein susah tidur lagi."

Bintang mangut mangut mengerti. " Yaudah ayo bu kita ke kamar, Lala juga udah tidur"

Linda mengaguk, mengikuti langkah bintang yang sudah terlebih dahulu berjalan menuju kamarnya dengan membawa lala ke dalam gendongannya.

" Sebentar ya Bu, saya antarkan selimut sama guling untuk pak jein.."

Linda tersenyum, lalu mengaguk.
Kamar bintang terlihat rapi. Ada meja belajar, lemari baju, dan ada bagian tempat di mana wanita itu selalu menunaikan sholat.

" Ibu tidur di mananya..?"

" Owh si lala di tengah tengah aja gapapa.."

" Kalok gitu mari tidur Bu.."

Mendengar suara azan yang menggema jein segera membuka matanya dan alangkah terkejutnya ia ketika menyadari bahwa dirinya tidak berada di kamarnya melainkan di tempat yang hanya berlapiskan tikar dan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

" Ya ampun.." jein sadar bahwa semalam ia ke rumah bintang dan tertidur di ruang tamu ketika menunggu mamanya selesai teleponan dengan papanya.

" Pak udah bangun" bintang datang dengan membawa sebuah sikat gigi baru di tangannya.

" Ah iya. Maaf ya saya menginap di rumah kamu"

Bintang mengaguk. Lalu menyerahkan sikat gigi formula yang sedari tadi di pegang ya kepada jein.
" Bapak mau sholat di rumah atau di masjid..?"

" Di masjid aja deh. Masih sempat kayaknya, lagian masjid juga dekat kok"

Bintang mangut mangut, lalu membiarkan terlebih dahulu yang menggunakan kamar mandinya.

Untunglah hari ini hari Minggu, jadi dokter spesialis sepertinya tidak perlu berangkat ke rumah sakit dan tentunya begitu juga dengan bintang yang merupakan asistennya.

" Kopi susunya pak"  Bintang menyerahkan secangkir kopi susu seperti biasa yang di minum oleh jein.

" Lho, di rumah kamu ada kopi juga..?"

perawat idaman ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang