1st [ Prolog ]

41.1K 2.3K 107
                                    

Ting Tong!

Aku membuka pintu rumah dan mendapati seorang lelaki yang lebih tua dariku setahun tengah berdiri di ambang pintu sembari memainkan ponselnya.

"(y/n), udah siap belum?" sebuah pertanyaan keluar dari bibir merah lelaki itu.

Asahi, temanku sejak masih ada di kandungan mama. Orang yang tenang dan tak banyak berekspresi layaknya robot. Kau akan jarang mendapati ia yang tengah tersenyum.

"Udah, yuk." tukasku keluar dari rumah sembari menenteng tas. "Mama, aku sama Asahi pergi dulu ya," pekik-ku.

Mama berlari terbirit-birit dari lantai dua menuju ke pintu utama rumah ini. "Ya, hati-hati."

Kami--aku dan Asahi--berjalan kaki menuju sekolah. Hari ini merupakan hari pertamaku di kelas dua sekolah menengah. Hari ini juga aku akan mengospek murid baru. Langit berwarna biru dengan angin sejuk di sekeliling, sepertinya dewi fortuna sedang bepihak padaku.

"MOS lo jadi panitia ya?" tanya Asahi tanpa menoleh serta wajah datar.

"Iya nih, hehe."

"Senyum lo jahat amat."

"Bahagia gue bisa balas dendam, wkwk."

Asahi menoyor dahiku. "Jangan galak-galak ntar."

"Siap bos."

"KAK (Y/N)!" panggil seseorang membuatku menoleh.

Haruto, tetangga depan rumahku. Orangnya cukup berisik dan agak aneh. Satu fakta darinya, suka modus.

"Kakak juga dari SMA X kan?" tanyanya berbinar.

"Iya, lo masuk juga ke SMA gue?" Pungkas ku. Ia mengangguk.

"Kakak jadi panitia MOS nanti?"

"Apa? Mau nyogok lo?" Haruto cuma nyengir. "Santai atuh kak," Lanjutnya.

--

MOS (Masa Orientasi Siswa) berlangsung dengan baik, walaupun ada saja peserta yang tidak disiplin. "DEK, INI KENAPA NGGAK DI TULIS PAKE SPIDOL WARNA-WARNI?!" Nggak, itu bukan aku. Itu kak Hyunjin, ketua OSIS. Galak abis, sampai-sampai adik tingkat bungkam dibuatnya.

Sebuah benda berbentuk bulat melayang di Udara kemudian,

BUAK!

"Aw!" aku mengaduh keras. Sebuah bola tenis mengenai kepalaku.

"EH (Y/N)! LO NGGAK PAPA?!" pekik Siyeon.

"Iya, gue nggak papa kok." tukasku. Kepalaku sakit. Semua terlihat buram.

"Lo duduk dulu aja." pintanya.

"Nggak papa gue ngga-."

BRUK! Seketika semua menjadi gelap.

boyfriend ; treasure

boyfriend ; treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang