Di sebuah taman sudut Gedung Fakultas Ali dan Bastian kini duduk di bangku kayu berwarna putih,bisa di bilang mereka sedang melepas rindu setelah bertahun-tahun tidak bertemu.
"Lo belum cerita kenapa pindah kesini,secara disana pendidikannya mungkin lebih hebat kan Bas?" Tanya Ali membuka pembicaraan.
"Bokap Gue sakit Li,dia minta di rawat di Indonesia karena disini banyak keluarga,kalau disana cuma ada Gue sama Mama,terasa asing Li di negeri orang."
"Lo bener Bas,mau gimana negeri kita,tapi inilah jati diri kita,Pak Anton sakit apa?"
"Serangan jantung ringan,tapi kata dokter bahaya Li."
"Sabar ya Bas,banyak-banyak berdoa,gue yakin kok lo itu kuat."
"Makasih Li,lo emang yang paling ngertiin gue."
"Terus lo ninggalin semuanya yang disana Bas?"
"Nggak Li,disana ada anak perusahaan Papa yang sementara di pegang Om gue,mungkin setelah lulus gue bakal kesana buat jalananin itu perusahaan."
"Lah lo kan kuliah dokter Bas."
"Nggak masalah Li,gue usahain bisa handle semuanya."
"Bangga gue punya temen kayak lu,walaupun kecilnya suka nyolong."
"Ngaca bang!"
Ali dan Bastian tertawa bersama,inilah kebersamaan mereka,walaupun berbeda tetapi saling melengkapi."
"Oh iya lo kan keluar dari pesantren,gimana disana? Enak?" Tanya Bastian.
"Ya awalnya gue ngerasa asing Bas,lo tau sendiri kan kalo gue itu badung,bahkan awal masuk gue masih kabur-kaburan,tapi nggak lama dari itu gue kenal sama anak seusia gue,namanya Azhar dia buat hidup gue jadi lebih baik,terlebih setelah dua tahun gue disana,gue kenal sama cewek."
"Wiuhhh,jelalatan lo Li."
"Jelalatan gimana,gue bahkan sampe sekarang nggak tau gimana mukanya Bas,dia pake cadar,nah sejak pertama gue ketemu dia sampe sekarang gue itu suka sama dia dan kabar baiknya dia itu adiknya sahabat gue,Azhar."
"Bagus dong."
"Takdir nggak semudah yang lo bayangin Bas,sulit buat gue bisa milikin dia."
"Ya gilah hidup Li,Tuhan yang ngatur,kita cuma menjalani dan minta yang terbaik,seperti gue,gue juga suka sama cewek,gue ketemu dia waktu di London,di Gereja dia lagi nangis,gue kira dia orang sana,nggak taunya dia orang Indonesia."
"Bagus dong,terus kalian pacaran?"
"Boro-boro Li Li,dia di deket gue aja gue udah ngerasa seneng banget,dia kuliah perawat dan waktu itu gue lagi luntang-lantung,gue ngerasa nggak pantes Li buat dia."
"Kan lo sekarang udah kuliah juga,calon dokter lagi,siapa si yang nggak mau sama lo,terlebih kalian seiman,lo kejarlah."
"Maunya sih gitu Li,tapi nggak tau deh,pusing gue mikirnya."
"Udah Bas,serahin aja sama Tuhan,kalo emang dia jodoh lo,nggak akan ketuker."
"Diem lo Li,nggak usah sok bijak,itu kata-kata udah ada sebelum kita lahir,pasti itu kata-katanya kalo gagal ngejar gebetan."
![](https://img.wattpad.com/cover/192355429-288-k526037.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Humairah [✔]
Random[follow sebelum baca] Aisyah dan Humairah adalah saudara sepupu. Mereka sama-sama shalihah dan berbudi pekerti luhur hingga seorang pria memasuki kehidupan mereka. Kisah cinta yang begitu rumit dan di selimuti konflik keluarga,akankah mereka berdua...