2.Kabar Baik

2.6K 124 0
                                    

"Farhan....Fatmawati...!!!"
"Farhan....Fatmawati...dimana kalian!!"

Pagi buta seisi rumah di hebohkan dengan teriakan ibu Farhan yaitu nenek Laila.

"Ibu ada apa?" Tanya Farhan langsung menghampiri ibunya.

"Ibu,ibu kenapa,apa terjadi sesuatu dengan ibu." Fatmawati yang khawatir karena mendengar teriakan itu berlari cepat dari arah dapur yang di susul Humairah.

"Fatmawati,Farhan,apa kalian tidak ingat ini tanggal berapa?" Tanya nenek Laila.

"Memang kenapa ibu?" Tanya Fatmawati heran.

"Kamu ini bagaimana Fatma,coba lihat sekarang tanggal berapa."

Fatmawati berjalan memeriksa tanggal di kalender.

"Hmm..empat Oktober.

"Kalian tidak ingat ini hari apa?"

"Astaghfirullah ibu,hari ini anakku Azhar berusia 20 tahun."

"Iya Fatmawati,Azhar cucu ibu,sebentar lagi suaranya bukan hanya akan terdengar di rumah kita tetapi di lingkungan ini,ibu tidak sabar mendengar suaranya menggema saat membaca Al-Qur'an dan mengumandangkan Adzan serta mengimami jama'ah,Ma Syaa Allah,cucuku akan kembali."

"Iya ibu,Fatma juga tidak sabar."

"Farhan cepat kamu telfon pihak pesantren,urus kepulangan Azhar."

"Ibu sabar,Azhar kita akan pulang,sabar ibu,Farhan sendiri yang akan menjemputnya."

"Abi,apa Umi boleh ikut dan melihat Aisyah?" Pinta Fatmawati.

"La Umi,kita harus konsisten terhadap apa yang kita buat."

Fatmawati tertunduk mendengar keputusan suaminya,ia harus bisa menerima dengan ikhlas dan menahan rindu dua tahun lagi untuk bertemu dengan Aisyah.

"Umi,La Tahzan,kan ada Humairah,Humairah akan gantikan Aisyah selama Aisyah tidak ada di sisi Umi." Hibur Humairah.

"Tidak Humairah,tidak akan ada yang bisa menggantikan Aisyah,Fatmawati dan Farhan memang mengangkatmu sebagai anak,tapi jaga batasanmu!"

"Maaf nenek,Humairah hanya coba untuk menghibur Umi."

"Lain kali saring bicaramu sebelum keluar dari mulutmu,asal kamu tau,saya tidak pernah menganggap kamu sebagai cucu saya."

Nenek Laila pun berlalu meninggalkan mereka.

"La Tahzan Humairah,Allah Maha Membolak-balikkan hati,In Syaa Allah suatu saat nanti hati nenek pasti akan terbuka untukmu."

"Iya Umi."

***

"Barakallah Fii Umriik ya sahabat ane,ciee mau ninggalin ane aja."

"Ane sebenernya masih pengen disini Li,tapi gimana lagi semua udah di putuskan Abi sebelum ane masuk ke sini,ane juga rindu sama Umi dan nenek." Azhar membereskan baju-bajunya.

"Iya ane paham Zhar,apalagi ente disini 10 tahun nggak pernah pulang."

"Oh iya ente sendiri gimana? Katanya ente udah ngurus kepulangan ente,enek mau gimana kedepannya setelah pulang."

"Oh ane,iya Papa nyuruh ane pulang,ane mau kuliah soalnya Papa pengen ane yang nerusin bisnisnya,kalo ente?"

"Ane sih pengennya dakwah Li,tapi semua keputusan ada di Abi."

"Emm..Zhar." lirih pemuda itu.

"Iya Li."

"Ente jangan lupain ane ya,jangan lupa kalo pernah sekamar sama ane,susah seneng bareng selama 10 tahun,ente udah ane anggep seperti sodara sendiri Zhar."

Aisyah Humairah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang