Humairah masih menatap Hasan dari kejauhan,ia tau hatinya sakit. Tapi kebenaran harus tetap di ungkapan. Ia teringat benar dengan alasan Aisyah untuk melakukan hal itu.
🍁🍁🍁
"Dengan mengatakan kebenaran Kak Hasan tidak akan marah padamu Syah."
"Aku tau Humairah,aku tau itu."
"Apa alasanmu melakukan itu,kamu dan dia akan sama-sama tersakiti."
"Humairah,aku ini wanita tidak sempurna yang beruntung dicintainya,kamu mau tau alasanku tidak memberitahunya bukan?"
"..."
"Bukan karena aku tidak mau memberitahunya,aku hanya ingin dia bahagia,jika aku memberitahunya dia mungkin akan terima tapi Humairah,apa kita akan terus berada di usia muda? Tidak bukan,kita akan menua,Mas Hasan sudah sebatang kara dan aku? Aku ini wanita penyakitan,jika aku tiada dulu sebelum dia,siapa yang akan mengurusnya?"
"..."
"Humairah kadang kita harus berfikir panjang jika menyangkut masa depan,jika Mas Hasan melepaskanku,aku yakin cepat atau lambat akan ada wanita lain yang mengisi hatinya,wanita yang lebih sempurna,wanita yang bisa memberikannya anak yang nantinya akan menemani dan mengurusnya di hari tua."
"Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu tidak memikirkan dirimu sendiri? Apa kamu akan menyakiti dirimu sendiri demi kebahagiaan semua orang!"
"Kebahagiaan itu bukan selalu tentang apa yang kita rasakan,tapi apa yang kita lihat,apa yang kita dengar,itu bisa membahagiakan,aku akan bahagia jika orang yang aku sayangi bahagia."
"Ingin rasanya aku memarahi kebodohanmu itu,kenapa kamu selalu mengorbankan kebahagiaanmu,kamu ini manusia atau bukan Aisyah! Apa kamu tidak ingin bahagia seperti lainnya!"
"Humairah,percayalah pelangi yang indah itu tercipta dari mendung yang gelap,hujan yang deras dan gemuruh tapi saat sinar matahari hadir,maka akan ada biasan warna indah."
🍁🍁🍁
"Kenapa aku tidak bisa sepertimu Syah? Apa aku terlalu memikirkan diriku sendiri sampai aku melupakan keberadaan orang lain? Saat kamu berkorban untuk kebahagiaan orang lain justru aku mengorbankan orang lain untuk kebahagiaanku."
Humairah menangis mengenang suara-suara nasihat Aisyah yang masih terngiang jelas.
"Kamu memikirkan masa depan orang yang kamu cintai,tapi aku? Aku bahkan merusak harapannya,bukan hanya harapannya tapi juga harapanku."
"Pakai ini dan hapus air matamu,kamu sudah jelek jangan jelek-jelekkan wajahmu dengan air mata itu."
Humairah menoleh kepada pria yang memberikannya sapu tangan,suara itu tak asing di telinganya.
"Aku tidak memakaikan obat bius di dalamnya."
Humairah menerima sapu tangan itu lalu menghapus air matanya.
"Kamu menangis,air matamu selalu memanggilku,jika kamu ingin aku menjauhimu maka jangan pernah menangis,karna tangisanmu itu selalu mengundang langkahku."
"Sudah berapa lama melihatku?"
"Sejak kamu menangis."
"Jangan pernah melihatku menangis lagi,aku tidak mau kamu terus mendatangiku."
"Maka dari itu,jangan pernah menangis."
"Tapi aku ingin menangis."
"Bilang saja kalau kamu mau aku terus datang kepadamu."
![](https://img.wattpad.com/cover/192355429-288-k526037.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Humairah [✔]
De Todo[follow sebelum baca] Aisyah dan Humairah adalah saudara sepupu. Mereka sama-sama shalihah dan berbudi pekerti luhur hingga seorang pria memasuki kehidupan mereka. Kisah cinta yang begitu rumit dan di selimuti konflik keluarga,akankah mereka berdua...