Aisyah keluar dari bandara,tubuhnya mematung melihat seseorang menyambutnya berdiri di samping mobil. Dia adalah seorang pria yang ia tinggalkan selama empat tahun belakangan ini,kenapa dia ada disini?
"Assalamualaikum Aisyah?" Pria itu mendekat dan tersenyum canggung di depan Aisyah.
"Waalaikumussalam warahmatullah."
"Maaf aku lancang menjemputmu,nenek di rawat di rumah sakit semua orang sibuk dengan kesibukannya,Humairah bekerja sebagai sekretarisku di kantor,dia tadinya yang mau menjemputmu,tapi Umi menelfon untuk bergantian menjaga nenek,karena Umi sedang tidak sehat." Jelas pria itu.
"Umi memang sering sakit semenjak operasi itu." Ucap Aisyah datar.
Pria itu menunduk,karena operasi itu adalah kenangan terakhirnya dengan Aisyah sebelum wanita itu pergi.
"Mari masuk,kopermu biar aku yang urus." Pria itu membukakan pintu mobilnya untuk Aisyah.
Mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang,Aisyah hanya diam dia tidak tau apa yang harus ia lakukan,waktu membuat jarak yang cukup lebar antara mereka.
"Bagaimana kabarmu?" Pria itu kembali membuka suara untuk mencairkan suasana.
"Alhamdulillah,bagaimana dengan Dosen Hasan?"
Iya,pria itu adalah Hasan pria yang pernah menjadi dosennya sekaligus pria yang masih sah menjadi suaminya.
Hasan tersenyum miring,Aisyah kembali memanggilnya Dosen Hasan,panggilan yang sangat asing.
"Menurutmu bagaimana kabarku?" Hasan bertanya dengan mata yang fokus menatap jalan.
Aisyah menoleh ke arah Hasan,memandang wajahnya sebentar,pria itu masih sama bahkan wajahnya adalah wajah yang selama ini Aisyah rindukan.
"Dosen Hasan terlihat lebih baik,pasti Dosen Hasan sekarang sering tersenyum."
Hasan mengulas senyum mendengar perkataan Aisyah.
"Kenapa kamu berfikir seperti itu?"
"Hmm,bagaimana kabar Safina?" Tanya Aisyah basa-basi.
"Dia baik,dia melahirkan seorang putra."
Aisyah melirik Hasan,apa setelah kepergiannya Hasan sudah menikahi Safina? Tapi kenapa ia masih mempertahankan Aisyah.
"Kalian sudah menikah?" Tanya Aisyah.
"Apa harus ku jawab?"
"Hmm,baiklah tidak perlu."
Aisyah menoleh ke arah jendela,menghela nafas agar hatinya tetap ikhlas.
"Safina menikah dengan Mas Dinar setahun setelah kepergianmu,Jihan yang meminta Safina menjadi Ibunya."
Aisyah kembali menoleh ke arah Hasan.
"Apa kamu fikir setelah kepergianmu aku akan mencari wanita lain? Apa kamu fikir walaupun aku mencintai Safina aku akan menikahinya walaupun itu permintaanmu dan kamu menyetujuinya? Aisyah,pernikahan adalah komitmen,pernikahan adalah ikatan,aku mengikatmu dan begitu pula denganmu,Aisyah aku dulu memang mencintainya tapi kalau aku mengikuti hawa nafsuku aku hanya akan menjadi orang yang merugi."
Aisyah terpukau dengan ucapan Hasan,lalu di tatapnya wajah Hasan dengan lekat.
"Aisyah empat tahun aku tampamu,aku hanya menunggu kepulanganmu,aku hanya menanti hari ini,hari dimana kamu kembali,Aisyah apa boleh aku tanya sesuatu?"
Aisyah mengangguk,mulutnya masih diam tanpa suara.
"Apa kamu masih mencintaiku? Atau perasaan itu sudah hilang untukku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/192355429-288-k526037.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Humairah [✔]
Random[follow sebelum baca] Aisyah dan Humairah adalah saudara sepupu. Mereka sama-sama shalihah dan berbudi pekerti luhur hingga seorang pria memasuki kehidupan mereka. Kisah cinta yang begitu rumit dan di selimuti konflik keluarga,akankah mereka berdua...