17.Tersenyumlah

1.6K 97 0
                                    

Ribuan kelopak bunga memekar dalam pandangan Aisyah,ini pertama kalinya ia melihat tempat itu.

"Ma Syaa Allah,ini sangat indah dosen Hasan."

"Apa kamu suka tempat ini?"

"Aisyah suka."

"Saya juga suka."

"Dosen Hasan juga menyukai tempat ini?"

"Bukan."

"Lalu?"

"Kebahagiaanmu,saya menyukai itu."

Aisyah tertunduk menutupi sorot matanya karena bibirnya mengembang.

"Ayo duduk disana." Hasan menunjuk kursi di dekat bunga yang rimbun.

"Dari mana dosen Hasan tau tempat ini?"

"Emm..itu.."

"Apa sebelumnya dosen Hasan pernah kesini?"

"Pernah tapi dulu,sudah lama sekali."

"Emm,begitu."

"Kebun Bunga ini merupakan tempat kenangan terindah bagi saya Aisyah."

"Maksudnya? Apa dulu sebelum menikah dosen Hasan pernah memiliki kekasih dan tempat ini menjadi kenangan kalian berdua?"

"Tidak,bukan begitu,saya tidak pernah memiliki kekasih,sama sepertimu."

"Orang spesial mungkin?"

"Bisa jadi,wanita spesial,kamu tau Kebun Bunga ini saya desain khusus untuk mengenangnya."

"Mengenangnya?"

Hasan mengulas senyum.

"Saya tidak ingin ada yang di tutupi di anatara kita,kalau saya memang mendirikan obyek wisata Kebun Bunga ini karena seorang wanita,wanita yang sangat berpengaruh dalam kehidupan saya bahkan sampai sekarang,tapi saya tidak tau saya berpengaruh baginya atau tidak."

Aisyah tersenyum kecut,sedikit goresan namun terasa sakit,tapi itu lebih baik karena dia tau dari awal kalau memang suaminya memiliki wanita spesial.

"Aisyah? Apa kamu merasa tersinggung dengan ucapanku,aku tidak bermaksud memuji wanita lain,tapi kamu memang harus tau kebenarannya."

"Tidak dosen Hasan,justru wanita itu sangat beruntung,Aisyah ingat betul beberapa tahun yang lalu tempat ini adalah tempat yang terbilang tidak layak,tapi dosen Hasan menyulapnya menjadi tempat yang sangat indah,Aisyah tidak tau kalau tempat ini adalah milik dosen Hasan."

"Tempat ini memiliki arti penting dalam hidupku Aisyah,kamu tau bunga yang mekar itu,itu adalah bunga cintaku padanya dan saat bunga itu layu itulah harapanku yang tidak sampai padanya."

"Apa Aisyah boleh tau siapa wanita itu?"

"Kamu akan tau,tapi tidak secepat ini."

"Apa jika dia ada dosen Hasan akan tetap mencintainya meski kita telah berumah tangga?" Tanya Aisyah.

"Aku mencintainya tapi cintaku padanya hanya nafsu dunia,jika dia mencintaiku,maka saat itu cintaku akan tumbuh lebih subur padanya."

Kenapa dengan perasaan Aisyah? Kenapa Aisyah merasa sakit walaupun tidak ada cinta untuk dosen Hasan dalam hatinya?

"Aisyah,jangan membahas masa lalu ku tapi bangunlah masa depan bersamaku,aku menikahimu berarti aku adalah milikmu dan kamu juga aku nikahi,kamu pun adalah milikku,jadi Aisyah jagalah apa yang sudah kita miliki,denganmu aku tidak akan pernah merasa kurang,memangnya kenapa kalau aku mencintai wanita itu? Bukankah aku sudah memiliki wanita sepertimu?"

Aisyah Humairah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang