36.Pengakuan

1.5K 114 15
                                    

Humairah duduk di cafe dengan melihat ke arah jendela,matanya melirik ke jam tangan sekilas ketika seseorang yang membuat janji dengannya tak kunjung datang juga.

Satu jam sudah ia duduk dan menikmati minumannya,tapi orang itu tidak juga menunjukkan dirinya.

Humairah akhirnya memutuskan mengambil tasnya dan beranjak dari tempat duduknya untuk meninggalkan tempat itu.

"Apa kamu sekarang berubah menjadi tidak sabaran?" Suara itu menghentikan langkahnya dan ia membalik badan menghadap pemilik suara itu.

Humairah tersenyum miring,kekesalannya sedang di uji.

"Apa kamu menjadi sangat sibuk?" Tanyanya balik.

"Pertanyaan seharusnya di balas dengan jawaban bukan pertanyaan,baiklah Humairah aku minta maaf,duduklah."

Humairah akhirnya kembali duduk di kursinya.

"Aku mengisi seminar dan ada beberapa pekerjaan yang harus aku tangani."

"Kalau waktumu terbatas untuk apa membuat janji bertemu,kamu membuang waktuku cukup lama,aku harus mengurus penerbangan untuk pulang."

"Apa hari ini kamu ada janji dengan seseorang selain aku?"

"Tidak."

"Kapan kamu pulang?"

"Satu minggu lagi."

"Hmm,kita akan pulang bersama."

"Maksudmu?"

"Kamu ingat rumah sakit dekat Gereja taman kota tempat kita pertama kali bertemu?"

Humairah mengangguk.

"Rumah sakit itu sekarang berada di bawah tanganku dan aku akan bertugas disana."

"Maksudmu kamu mau pulang ke Indonesia?"

"Bukan hanya pulang,aku akan menetap disana."

Humairah menyiritkan dahinya.

"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu di London?"

"Aku sudah tidak ada hubungannya dengan London,waktu begitu cepat berlalu Humairah banyak kejadian yang kamu tidak tau."

"Kamu benar Bas,waktu begitu cepat berlalu,banyak kejadian yang aku tidak tau,begitu pula denganmu."

"Tidak pesan makanan?"

"Sudah,pesan saja kalau kamu mau."

"Tidak,aku sudah kenyang."

Humairah dan Bastian terdiam canggung karena sudah lama sekali mereka tidak bertemu.

Ada perbedaan yang mereka rasakan,Humairah merasa Bastian berubah menjadi sosok yang berwibawa,sikap recehnya sepertinya sudah hilang dari diri Bastian.

Begitu pula yang di rasakan Bastian,Humairah menjadi sosok yang dingin kepadanya,entah karena waktu atau karena memang masih canggung.

"Emm,setelah ini kamu mau meneruskan S2 atau bekerja?" Tanya Bastian memecah keheningan.

"Aku belum tau Bas,semua harus ku rundingkan dengan keluarga."

"Aku tidak mengira bisa bertemu denganmu lagi Humairah,sudah lama sekali sejak empat tahun yang lalu,Tuhan mempertemukan kita disini aku kira kamu sudah melupakanku dan sudah memiliki keluarga." Ucap Bastian.

Humairah tersenyum canggung.

"Kamu salah Bas,justru aku yang mengira kalau pertemuan kita di Indonesia adalah pertemuan terakhir dimana setelah itu kamu pergi ke London,aku kira kamu akan menetap disana dan memiliki keluarga disana."

Aisyah Humairah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang