42.Cinta dan Aisyah

1.5K 109 1
                                    

Tiga orang wanita berjalan dengan senyum yang mengembang dan salah satunya tertutup cadar. Mata Hasan tak henti memandang wanita yang selama ini terngiang dipikirannya.

"Pandangin terus San,gak dosa,udah halal." Sindir Abram salah satu dosen yang menjadi teman Hasan.

Kini Hasan berada di kantin bersama Abram dan Ammar,sementara Aisyah berjalan dari gedung fakultas menuju kantin,setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di luar kota,Aisyah dengan izin Hasan melanjutkan program S2 untuk mendapatkan gelar magisternya.

Seulas senyum tipis menghiasi wajah Hasan saat mata mereka berdua tidak sengaja bertatapan. Mereka berdua memang suami istri,tapi kembalinya Aisyah seperti menghadirkan perasaan cinta lebih dalam untuk Hasan.

"Kagak kedip Bram temen lu."

"Woy San! Ntar lagi napa,ini kampus,ente kalo mau pandang-pandangan nanti gampang di rumah." Ucap Abram.

Hasan mengalihkan fokusnya,Aisyah memang memecah fokusnya.

'entah kenapa aku seperti jatuh cinta lagi padanya.' ucap Hasan dalam hati.

"Kemarin si Maya nyariin lu San." Ucap Ammar.

"Bukannya tiap hari tu bocah nyariin Hasan." Ledek Abram.

"Udah biarin aja,dia emang mahasiswi kurang kerjaan."

"Tapi kalo di pikir-pikir dia cantik loh San."

"Saya udah punya istri,istri saya lebih cantik."

"Maya tau kalo lu udah punya istri?"

"Saya udah bilang Bang,tapi dia gak percaya,ya itu urusan dia."

"Aisyah udah tau soal Maya?"

"Belum,saya belum sempat bicara karena setelah Aisyah pulang kami di sibukkan oleh urusan keluarga,neneknya sakit dan setelah itu disibukkan dengan pendaftaran S2 Aisyah."

"Hmm,lo harusnya bilang San,sebelum Aisyah salah paham." Saran Abram.

"Saya merasa aneh bang,saya rasa Aisyah butuh waktu untuk menerima saya,dia memang menerima status kami,tapi sepertiny dia belum menerimaku sepenuhnya."

"Kenapa?"

"Ada sesuatu di masa lalu,saya membuatnya terluka."

"Lo harusnya tau San,wanita itu sensif kesinggung aja mereka bisa emosi,lo jangan sampe sakitin hati Aisyah,apalagi dia istri lo,langkah lo bakal di kutuk Malaikat."

"Bener itu San,kalo lo mau buat Aisyah cinta lagi sama lo ya lo harus berusaha bagaimana caranya."

"Ya itu yang saya tidak tau bang,gimana saya buat Aisyah mencintai saya lagi."

"Hmm,gue rasa kalian kan udah lama berumah tangga,walaupun terpisah jarak dan gue rasa kalian sudah siap lahir batin,gimana kalo kalian punya anak aja,kehadiran anak bisa mempererat keluarga kalian San."

"A..anak?"

"Iya anak,itu cara satu-satunya,dulu gue gedeg sama istri gue San karena dia sibuk kerja dan gak ngurusin keluarga tapi setelah dia hamil dan punya anak dia berubah,dia jadi ibu rumah tangga yang baik."

"Tapi ini beda ceritanya bang."

"Beda gimana sih San,kalian berdua itu suami istri,pasangan halal dan gak akan dosa kalau kalian memiliki anak." Ammar geram dengan tingkah Hasan.

"Masalahnya saya dan Aisyah itu belum pernah..."

"Jangan bilang kalau lo belum memberikan Aisyah nafkah batin?"

Aisyah Humairah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang