Hasan menepati ucapannya untuk menikahi Aisyah,terbukti saat kini keluarga besar kedua mempelai berada dalam satu tempat yaitu rumah Abi Farhan,hanya pernikahan sederhana namun tak mengurangi khidmat Islam dalam pelaksanaannya.
Hasan yang berpakaian putih sedang duduk di depan Abi Farhan yang menjadi wali nikah putrinya,begitu pula dengan Azhar ia berada di samping Abi Farhan,Ali dan Pak Burhan turut menghadirinya karena menghormati Abi Farhan dan Azhar walaupin Ali tidak bisa menerima pernikahan ini,tapi apa boleh buat keputusan Abi Farhan sudah menjadi Takdir Aisyah.
Aisyah,Humairah,Umi Fatmawati dan Nenek Laila kini berada di kamar Aisyah,Aisyah tidak tau akan seperti apa pernikahannya tapi ia yakin pilihan Abinya adalah yang terbaik.
Suara merdu Hasan menjadikan mahar terindah untuk wanita yang akan menjadi istrinya,bagaimana tidak Q.S Ar-Rahman sampai ayat terakhir begitu fasih ia lantunkan di depan para saksi.
"Ya Hasan Al-Fauzi bin Adam Fauzi uzawwijuka ‘ala ma amarollohu min imsakinbima’rufin au tasriihim bi ihsanin, ya Hasan Al-Fauzi bin Adam Fauzi."
"Na'am."
"Anakahtuka wa zawwaj-tuka makhthubataka Aisyah An-Najwa binti Muhammad Farhan bi mahri Mushaf Al-Qur'an wa alatil ‘ibadah haalan."
"Qobiltu nikaahahaa wa tazwiijahaa Aisyah An-Najwa binti Muhammad Farhan bil mahril madz-kuur haalan."
"Sahhhhh." Para saksi menentukan bahwa kini mereka berdua sudah resmi menjadi pasangan dalam ikatan Halal.
Mereka yang hadir di ruangan mengangkat tangannya untuk mengadahkan doa,tak terkecuali para wanita yang ada di kamar Aisyah,Nenek Laila dan Umi Fatmawati begitu terharu saat gadis itu kini sudah menjadi tanggung jawab suaminya.
Air mata bahagia,itulah yang ada saat ini.
"Aisyah,rasanya baru kemarin nenek bertemu denganmu sayang,kamu sudah mau pergi lagi dari nenek." Ucap Laila.
"Ibu,apa ibu tidak ingat,dulu Fatmawati juga ibu bawa ke rumah ini setelah pulang dari pesantren?" Canda Fatmawati.
"Itu beda nak,kamu ini menantuku,sedangkan gadis ini? Dia cucuku,cucu kesayanganku."
"Ibu,tapi dia juga suda menjadi istri Hasan."
"Ibu tidak masalah kalau Hasan yang menjadi suaminya,ibu yakin Aisyah akan sering kesini menemui neneknya,iya kan nak?"
Aisyah mengangguk mendengar permintaan neneknya.
Sementara disisi lain.
"Hasan,ayo jemput istrimu." Perintah ibunya.
Hasan melangkahkan kakinya menuju kamar Aisyah,kedatangannya di sambut dengan senyuman oleh semua orang yang ada disana.
Aisyah berdiri di depan Hasan,Hasan meletakkan telapak tangannya pada kepala Aisyah seraya membacakan doa dan Aisyah mencium tangan Hasan.
"Lihatlah Saudari Fatmawati bukankah putrimu dan putraku terlihat cocok?" Tanya Ibu Hasan.
"Aku titip putriku ibu Lina,ajarkan apa yang belum ia ketahui,dia masih kecil." Pinta Fatmawati.
"Saudariku,dia itu sudah kuanggap anakku,aku akan memperlakukannya sama seperti memperlakukan anakku." Ucap Lina mengulas senyum.
Setelah semua orang mengucapkan selamat dan memberikan doa,Aisyah dan Hasan kini sudah berada di kamar Aisyah,tepatnya kamar mereka berdua.
"Aisyah,istirahatlah kamu pasti lelah."
"Dosen Hasan,apa Aisyah boleh meminta sesuatu?" Tanya Aisyah ragu-ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Humairah [✔]
Random[follow sebelum baca] Aisyah dan Humairah adalah saudara sepupu. Mereka sama-sama shalihah dan berbudi pekerti luhur hingga seorang pria memasuki kehidupan mereka. Kisah cinta yang begitu rumit dan di selimuti konflik keluarga,akankah mereka berdua...