49.Sisi Lain Azhar

1.6K 123 10
                                    

Abi Farhan memandang jendela kaca di lihatnya sebuah mobil hitam terparkir di depan rumahnya.

"Humairah." Panggil Abi.

"Iya Abi,ada apa?" Humairah mendekat ke arah Abi.

"Lihat siapa yang datang."

"Bastian?"

Humairah melihat pria itu keluar dari mobil yang tadi di kendarai.

"Ayo,kita sambut tamu kita."

Humairah membukakan pintu untuk Bastian.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam warahmatullah,nak Reynald ayo masuk."

"Bagaimana kabar Abi?"

"Alhamdulillah sehat nak,bagaimana dengan pekerjaanmu?"

"Alhamdulillah Abi,oh iya maaf kemarin waktu pengajian 100 hari Aisyah saya tidak bisa datang karena saya baru pulang dari Surabaya tadi pagi."

"Tidak papa nak,mau minum apa?"

"Tidak perlu Abi,Alhamdulillah saya puasa."

"Nak Reynald ini tekun sekali beragama,semoga selalu di teguhkan dalam Islam."

"Aamiin."

"Ada tamu rupanya." Umi Fatma baru keluar dari ruang keluarga.

"Umi sehat?" Tanya Bastian.

"Alhamdulillah nak,Umi senang kamu kesini."

"Oh iya saya bawakan oleh-oleh untuk sekeluarga,tapi masih di dalam mobil belum saya ambil."

"Kenapa repot-repot,gimana kerjaan di Surabaya?"

"Alhamdulillah lancar Umi."

"Alhamdulillah kalau tidak ada kendala,oh iya nak Reynald makasih sudah menyempatkan datang kemari."

"Em iya Umi,sebenarnya saya kesini untuk membicarakan tentang pernikahan saya dan Humairah."

Humairah tersenyum mendengar perkataan Bastian.

"Kalau memang sudah siap kenapa tidak di segerakan saja nak? Lagi pula Abi rasa Humairah pun juga sudah tidak sabar menjadi seorang istri." Ucap Abi membuat pipi Humairah semakin tersipu malu.

"Tidak Farhan." Ucap Nenek Laila.

"Ibu?"

"Ibu belum setuju dengan pernikahan Humairah dan nak Reynald dalam waktu dekat,Aisyah baru 100 hari pergi dan Azhar pun di tinggalkan oleh Zahra,calon istrinya."

"Tapi ibu kita tidak boleh larut dalam kesedihan,Humairah dan nak Reynald sama-sama mencintai akan dosa jika mereka tidak segera menghalalkan hubungannya."

"Farhan Ibu tau,tapi lihatlah Azhar dia seperti kehilangan dirinya sendiri,dia baru saja kehilangan adiknya dan tidak lama setelah itu calon istrinya pun pergi entah kemana,lihatlah betapa terguncangnya jiwa Azhar."

Humairah tertunduk,benar kata nenek Aisyah baru saja pergi dan Azhar entah kenapa dengan Zahra yang tiba-tiba pergi bahkan keluarganya pun tidak mengetahui kemana perginya Zahra.

Zahra pergi di saat hari pernikahannya dimana Azhar sudah siap mengqabulnya namun wanita itu tiba-tiba tidak ada di kediamannya.

Hancur,itulah yang di rasakan Azhar saat calon istrinya dengan begitu mudah lari dari pernikahan dan meninggalkannya.

"Nenek minta maaf pada kalian,tapi tolong pahami permintaan nenek,setidaknya tunggu sampai keadaan Azhar membaik,tunggu sampai traumanya hilang."

"Ibu..."

Aisyah Humairah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang