"Kak Akbar tunggu!"
"Humairah ada apa? Apa nenek sakit lagi?"
"Tidak."
"Lalu? Kenapa kamu ke rumah sakit?"
"Ada sesuatu yang ingin Humairah bicarakan."
"Baiklah,kapan dan dimana?"
"Apa bisa sekarang,di taman rumah sakit saja."
"Ya sudah,mari."
Humairah kalut dengan pikirannya sendiri,bagaimana pun ini sudah menjadi keputusannya dan ia ingin mengatakannya segera agak tidak terus mengusik pikirannya.
"Humairah bersedia menerima hubungan ini." Ucap Humairah sambil memejamkan mata.
"Maksudmu?"
"Mari kita saling mengenal dan jika kita cocok kita bisa melangkah lebih jauh lagi."
Tentu saja Akbar senang dengan keputusan Humairah,tapi ada tanda tanya besar di dalam dirinya,kenapa Humairah bisa menerimanya.
"Apa yang membuatmu akhirnya menerima ini Humairah? Aku tau kalau kamu tidak memiliki perasaan apapun padaku."
"Tidak ada salahnya kita mencoba Kak,benar yang di katakan keluarga Humairah,Kak Akbar adalah pria yang baik,bertanggung jawab,dan sholeh,tidak ada alasan untuk Humairah mengabaikan permintaan Kak Akbar terlebih keluarga Humairah menyukai Kak Akbar dan keluarga kita pun sudah saling mengenal."
"Kamu benar Humairah,jujur aku senang dengan keputusanmu tapi jika kamu tidak yakin kamu bisa mundur."
"Kita akan mencobanya Kak dan Humairah akan berusaha menerima Kak Akbar."
"Terima kasih Humairah,terima kasih untuk keputusanmu itu,oh iya aku ada jadwal sekarang nanti aku akan menghubungimu lagi ya."
Humairah mengangguk dan tersenyum,Akbar membalas senyum Humairah dan berlalu pergi. Humairah menatap kepergian Akbar,semoga ini menjadi awal yang baik.
"Humairah."
"Bastian?"
Bastian tersenyum.
"Sejak kapan kamu disini?"
"Sudah lama,sejak kamu belum bicara dengan dr.Akbar,oh iya jaga diri kamu baik-baik ya,karena setelah ini aku akan berusaha untuk tidak berada di dekatmu."
Humairah tersenyum canggung,bukan ini yang ia inginkan,tapi inilah yang harus terjadi.
"Sebenarnya aku tidak ingin kedua kali sakit hati karena cinta,tapi mau bagaimana lagi ini sudah terjadi." Ucap Bastian.
Humairah terdiam mencerna perkataan pria yang kini membelakanginya.
"Semudah itu kita di permainkan dengan waktu." Bastian tersenyum miring.
"..."
"Waktu bisa mengubah segalanya begitu pula perasaan,tapi waktu tidak akan mudah merubah kesetiaan,kesetiaanku untuk tetap mencintaimu Humairah."
"Mencintai?"
"Aku tau kamu sudah mengerti segalanya,tapi kamu tidak mau mengatakannya,berulang kali aku memberikanmu kesempatan tapi kamu abaikan."
"Aku tidak mengerti maksudmu."
"Kamu mengerti dengan jelas dan aku pun mengerti perasaanmu walaupun kamu menutupinya."
"..."
"Aku menginginkan seorang bidadari surga,aku lafadzkan kalimat syahadat karena dia dan Tuhan-Nya,aku menginkan seorang wanita yang bernama Humairah agar kelak menjadi pendampingku,aku inginkan dia untuk mengajakku menyelami Islam lebih dalam bersamanya,tapi tidak,itu keinginanku,bukan takdir Allah."
"Kenapa mulutmu manis sekali ketika berbicara? Aku memang tau perasaanku,aku pun merasakan dan ingin mengatakan hal yang sama tapi kamu berkata kalau kamu akan memperistri wanita lain,maka aku menjauhimu,dimana kesalahanku?"
"Siapa wanita yang kamu maksud?"
"Seorang wanita yang kamu panggil Mifta."
Bastian tersenyum miring,kenapa miris sekali.
"Mifta adalah putri Pak Idris warga negara yang penjadi pedagang buku Islami tersukses di London."
"Dialah yang membuatmu bersyahadat dan dialah wanita beruntung untuk itu."
"Kalau tau ini kejadiannya maka tidak akan pernah aku melakukan kebodohan ini Humairah,tidak akan aku berbohong kepadamu."
"Berbohong?"
"Jika aku ingin menikahi orang Mifta,untuk apa aku perintahkan orang lain mencobanya,bukankah cincin itu akan dipakai pertama kalinya di jari orang spesial itu,jika aku menikahi Mifta,untuk apa aku meminta orang lain untuk menghadiri acara kesuksesanku di rumah sakit? Jika aku ingin menikahi Mifta kenapa aku marah dengan kedekatanmu dan dr.Akbar,dimana pikiranmu hingga tidak bisa berfikir sejauh itu Humairah!"
"..."
"Baiklah,semua salahku,aku yang berbohong! Mifta adalah gadis kecil berusia sepuluh tahun,dia anak yang memiliki kebutuhan khusus,tapi dia selalu rajin beribadah,dia mengajariku tentang Islam,di tengah kondisinya dia tidak pernah melupakan Allah,Allah selalu di hatinya,hidupnya hanya untuk Allah,beberapa saat sebelum aku berangkat ke Singapore dan bertemu denganmu,toko buku Pak Idris di bakar oleh seseorang tak dikenal,Pak Idris meninggal di tempat."
"Hah?"
"Mifta sangat terpukul saat mendengar kabar kepergian ayahnya,karena jasa keluarga mereka padaku,aku membawa Mifta kemana pun,sampai akhirnya aku pulang ke Indonesia,yang aku katakan kalau Mamaku menjadi posesif dengan Mifta itu karena Mama merasa simpati dengan keadaan gadis itu,Mama sangat menyayangi Mifta seperti putri kandungnya,Mama mencurahkan kasih sayangnya kepada Mifta."
"Lalu apa maksudmu kalau kamu akan menikahi Mifta?"
"Aku berbohong."
"Bohong?"
"Aku lakukan itu agar kamu mau mengatakan perasaanku padamu,saat aku katakan aku ingin menikahi Mifta aku tau ada raut kecewa di matamu,aku tau kamu menghindariku dan aku terus memancingmu untuk mengakui perasaanmu tapi nihil Humairah."
"..."
"Setelah apa yang aku rencanakan ternyata tidak sesuai harapan dan hari ini aku lihat kalau gadis yang aku cintai sudah menerima pria lain dalam hidupnya."
Humairah meneteskan air mata.
"Aku tau aku salah Humairah dan ini hukuman atas kebohongan,biar aku jadikan pelajaran."
"Kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan?"
"Aku sadar dan inilah kesalahan terbodohku,lalu setelah kamu tau semuanya,apa keputusanmu?"
"Apa kamu fikir setelah aku tau semuanya aku akan bilang kalau aku masih mencintaimu dan aku akan kembali padamu? Tidak Bas! Kamu mempermainkan perasaanku dengan kebohonganmu,apa kamu fikir cerita kita akan sama dengan novel cinta? Tidak sama sekali,aku sudah menerima Kak Akbar dalam hidupku dan aku tidak akan merubah keputusanku."
"Aku tau dan apapun keputusanmu aku akan mendukungnya."
"Biarkan aku bahagia bersama orang lain,cinta bisa tumbuh,tapi rasa sakit hati sulit untuk sembuh,mungkin kita hanya di pertemukan bukan disatukan."
"Aku tau Humairah,banyak hubungan dalam hidup,banyak cerita dalam hidup dan banyak pelajaran dari hidup,semoga dengan ini kita bisa ambil pelajaran dan membuat kisah yang lebih indah di masa depan,Humairah aku akan pergi dari hidupmu,aku akan menjauh dari hidupmu."
"Aku pun akan melakukan hal yang sama."
"Humairah,banyak cinta di dunia ini tapi hanya hubungan yang menguatkan,kita mungkin saling mencintai,tapi kita tidak akan memiliki hubungan,tapi Humairah,cintaku padamu akan tetap kuat,aku tidak ingin berusaha mencari penggantimu,tapi jika nanti sudah kudapatkan,maka saat itulah aku mulai benar-benar melupakanmu,jaga dirimu baik-baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Humairah [✔]
Rastgele[follow sebelum baca] Aisyah dan Humairah adalah saudara sepupu. Mereka sama-sama shalihah dan berbudi pekerti luhur hingga seorang pria memasuki kehidupan mereka. Kisah cinta yang begitu rumit dan di selimuti konflik keluarga,akankah mereka berdua...