Aisyah kini duduk termenung menatap langit penuh bintang,di pandanginya sang rembulan yang ikut bercahaya.
"Aisyah." Seorang wanita menepuk pundaknya pelan.
"Humairah,duduklah."
"Aisyah aku ingin memberitahumu sesuatu,kamu pasti sangat senang."
"Benarkah? Tentang apa?"
"Kak Ali dan khitbahnya."
"Ohh itu." Seri wajah Aisyah mulai meredup.
"Aisyah,malam ini kak Ali akan datang lagi untuk membicarakan lamarannya kamu tau,aku sangat senang karena keputusan ini akan membuat semua orang bahagia."
"Apa kamu juga bahagia?"
"Tentu saja Aisyah,bagaimana tidak."
"Kalau begitu mendekatlah,aku pun ingin berbagi kebahagiaan denganmu,karena apa yang kamu rasakan itulah yang aku rasakan."
"Maksudnya?"
"Humairah,malam ini akan menjadi malam penentu takdir kita,kamu tau Allah akan menyatukan dua insan yang telah Dia tulis di Lauhul Mahfudz."
"Kamu benar Aisyah,aku berharap tidak ada yang tersakiti karene keputusan ini."
"Tentu saja Humairah,kita berdua akan berjalan pada takdir-Nya."
Sebuah mobil mulai terparkir di depan rumah Abi Farhan. Aisyah dan Humairah segera masuk ke dalam rumah.
"Aisyah kamu panggillah Abi,aku akan panggil kak Azhar."
"Assalamualaikum Pak Farhan,Nak Azhar."
"Waalaikumussalam,Pak Burhan,Ali silahkan duduk." Ucap Azhar ramah.
"Azhar,pergilah kedapur dan ambil jamuan untuk tamu."
"Iya Abi."
Azhar mengambil empat cangkir teh panas dengan beberapa kue buatan Uminya. Sementara para wanita melihat dari balik tirai.
"Silahkan di cicipi Pak,Ali."
"Terima kasih nak Azhar."
Mereka mencicipi kue buatan umi Fatmawati,rasanya tentu saja tidak perlu di ragukan lagi.
Di tengah obrolan mereka tiba-tiba seorang pria datang.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam." Jawab mereka kompak.
"Dosen Hasan? Aisyah,untuk apa dia kemari?"
"Entahlah Humairah,aku juga tidak tau."
Dosen Hasan menyalami Abi,Azhar dan tamu mereka.
"Nak Hasan duduklah,perkenalkan sebelumnya ini Pak Burhan dan ini anaknya,Ali,Ali ini teman Azhar waktu di pesantren,sekaligus calon suami Humairah,In Syaa Allah."
"Barakallah Ali,semoga niat baikmu terkabulkan."
"Emm apa dosen Hasan adalah kerabat Azhar?"
"Iya,saya kerabatnya."
"Maaf saya tidak tau dosen Hasan."
"Kalau Aisyah mengizinkannya." Tambah Hasan.
"Maksudnya?" Tanya Ali.
"Nak Ali,siapapun yang ingin menghalalkan putri Abi,maka tidak ada alasan untuk Abi melarangnya,terlebih niatnya baik,dan Abi terkesan dengan orang itu,sama sepertimu yang ingin menghalalkan putriku Humairah,nak Hasan pun sudah menyampaikan niatnya untuk menghalalkan Aisyah semalam,dan malam ini maksud kedatangan nak Hasan kesini Abi yang memintanya untuk mendengar keputusan Aisyah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah Humairah [✔]
De Todo[follow sebelum baca] Aisyah dan Humairah adalah saudara sepupu. Mereka sama-sama shalihah dan berbudi pekerti luhur hingga seorang pria memasuki kehidupan mereka. Kisah cinta yang begitu rumit dan di selimuti konflik keluarga,akankah mereka berdua...