14.Secepat itu

1.7K 101 2
                                    

"Aisyah tunggu Aisyah!"

Aisyah yang jengah menghentikan langkahnya.

"Aisyah,kenapa kamu menerima dosen Hasan?" Tanya Ali.

"Tidak ada alasan bagi Aisyah untuk menolaknya."

"Kamu belum tau dia ingin menikahimu karena apa Aisyah,Aisyah cobalah lihat ke belakang sekali saja."

"Kak Ali harusnya paham,seharusnya kak Ali lah yang melihat ke belakang,ada Humairah yang statusnya adalah calon istri kak Ali dan Aisyah adalah saudari Humairah yang berarti Aisyah adalah calon saudari kakak."

"Aisyah aku mencintaimu."

Tubuh Aisyah seolah terpaku mendengar pengakuan Ali,ia seolah beku dengan ucapan itu.

"Kenapa diam Aisyah? Katakan kalau kamu memiliki perasaan yang sama sepertiku,katakan kalau kamu juga mencintaiku."

"Maaf kak Ali,Aisyah harus pergi,Assalamualaikum."

"Aisyah,tunggu Aisyah!!"

Humairah menatap jengah perlakuan Ali kepada Aisyah,walaupun Humairah tau kalau Aisyah tidak membalas perasaan Ali tapi tetap saja Ali mengistimewakan Aisyah dalam hidupnya.

Tess...

Bulir itu kini jatuh ke pipinya.

"Nungguin? Ogah ah,cewek kalo nyalon lama,perasaan kemaren udah nyalon kenapa nyalon lagi coba,mending kalo nyalon DPR ini nyalon rambut gann." Pria itu berbicara pada diri sendiri.

Di lihatnya seorang wanita tak asing yang melakukan kegiatan gak asing pula.

"Settdahhh,ni cewek kalo ketemu gue ngapa mesti nangis yak."

Pria itu mendekat ke arah wanita yang di lihatnya.

"Hei,kamu menangis lagi?"

Humairah menghapus air matanya cepat dan berusaha tersenyum.

"Kamu terlihat sangat manis saat tersenyum,tapi kamu lebih memilih menangis,apa masalahmu ada setiap hari?"

"Tidak,hanya saja aku ingin meringankan bebanku."

"Kalau bebanmu terasa berat jangan menangis,tapi tersenyumlah,kamu tau emm..?"

"Humairah."

"Iya,Kamu tau Humairah,mengahadapi dunia itu bukan dengan air mata,tapi dengan senyuman,saat masalah dan bebanmu terasa berat,maka tersenyumlah,agar orang lain tidak tau kalau kamu bersedih."

Perkataan pria itu benar,ia tidak bisa menjadi wanita yang kuat hanya dengan menangis.

"Humairah,sejak pertama kali aku bertemu denganmu di taman malam itu,aku sudah menganggapmu sebagai temanku dan asal kamu tau,aku tidak suka temanku bersedih,jadi Humairah mulai hari ini aku tidak akan membiarkanmu bersedih lagi,namaku Bastian dan aku tidak akan membiarkan Humairah temanku ini bersedih,jadi Humairah,apa kamu mau berteman denganku?"

Humairah tersenyum manis,bagaimana bisa ada pria yang baru ia kenal seperti Bastian.

"Boleh kita coba."

"Oke,hmm gimana kalo aku traktir makan di kantin?"

"Maaf Bas,aku bawa bekal."

"Oh oke,kalau begitu lain waktu saja,

"Aku tidak janji."

Mereka berdua akhirnya berjalan beriringan.

"Aku sering melihatmu berjalan dengan seorang wanita bercadar,siapa dia?"

Aisyah Humairah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang