Murid baru itu bernama Jeyar Nevandria. Cewek tampan berambut sebahu itu tersenyum pada teman sebangkunya yang sejak kali pertama ia memperkenalkan diri di depan kelas tadi selalu memperhatikannya.
"Anjir, gue jadi lupa gender kalo lihat lo, Jey." ujarnya seolah sudah merasa akrab pada Jeyar. Padahal ini kali pertama mereka kenal. Jeyar hanya tertawa ringan mendengarnya.
Sontak, berita tentang Jeyar yang menjadi murid baru di SMA Hasada mendadak viral lantaran parasnya yang terlalu cantik sekaligus tampan, apalagi dengan warna kulit putihnya yang tidak biasa. Benar saja, gosip tentang kakak kelas yang terciduk kemarin kini tenggelam tergantikan dengan nama Jeyar yang sering disebutkan. Entah itu anak-anak yang lagi mengobrol di sepanjang koridor, di kantin, bahkan sampai di toilet pun juga ada.
Jeyar dikelilingi oleh banyak orang sekarang. Apalagi pada saat jam istirahat begini. Harusnya kan mereka menyerbu kantin, bukan malah ke bangku Jeyar.
"Eeeh..." Jeyar kebingungan menghadapi situasi ini. Ia mendadak menjadi selebritis. Beberapa anak mengacungkan ponsel mereka padanya bermaksud memotret ataupun memvideo.
Sebuah tangan menyentuh bahu Jeyar. "Mohon maaf nih semua. Jeyar gue bawa dulu, ya. Takutnya dia nggak sempat istirahat. Maaf, ya." ujarnya perlahan menarik Jeyar keluar dari kerumunan dan berhasil membebaskan diri.
***
Mereka kini berada di rumah hijau, alias bangunan yang dindingnya dibuat dari plastik bening terus disuir macam rumbai. Di dalamnya terdapat banyak tanaman dan juga pohon bonsai. Jeyar duduk di sofa yang ada di situ. Bukan sofa yang bagus, melainkan sofa yang busanya sudah keluar di beberapa bagian. Orang yang tadi menariknya pergi sebentar dan menyuruhnya untuk menunggunya.
"Nih, buat lo!" ujar seseorang yang tadi menarik Jeyar seraya memberikan sebotol susu stroberi dan sebungkus roti. Rambutnya berwarna biru malam dan dicapol menyisakan anakan rambut yang teruntai di dahi dan bagian belakang lehernya. Wajahnya manis ditambah dengan lesung pipi di kedua pipinya saat ia tersenyum.
Jeyar menyambut dengan ragu.
"Nama lo siapa?" tanyanya sambil melirik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved