"Eh, Nilo, Zidan. Kalian tuh berdua mulu. Kalian pacaran ya?" tanya Zarra sesaat baru datang dari kantin melihat Zidan dan Nilo ketawa-ketawa di bangku belakang.
"Sembarangan lo kalau ngomong!" protes Zidan.
"Tau, nih. Kita itu sudah sahabatan dari TK. Makanya dekat!" timpal Nilo.
"Santuy mas, nggak usah ngegas bisa kali." Fayra menengahi.
"Eh, kakak kelas yang katanya murid baru itu beneran vampir, ya?" tanya Zidan tiba-tiba sambil pindah duduknya ke depan Zarra dan Fayra. Nilo pun mengikuti.
"Kenapa emang?" tanya Zarra sambil memencet bungkus sambal sachetan.
"Banyak yang bilang kulitnya keputihan."
"Kayak manekin nggak sih?"
"Mungkin dia sakit kali?" Zarra berkata sesaat memasukan ayam gorengnya ke mulut.
Fayra hanya diam menyimak pembicaraan mereka tentang kakak kelas yang sangat dikenalnya itu. Jeyar Nevandria. Tadinya Fayra tidak memikirkan sama sekali tentang warna kulit Jeyar. Tapi tadi setelah mendengar opininya Zarra, Fayra mulai ragu. Apa iya selama ini Jeyar sakit?
Tapi,
sakit apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved