"Lo mau dengar riwayat gue nggak?" tanya Biru melihat Jeyar yang sudah menyilangkan kakinya bersiap untuk mendengarkan.
Jeyar mengangguk mantap. "Apapun itu, meski kita belum kenal begitu lama. Gue mau lo cerita ke gue tentang apapun yang ingin lo ceritain. Nggak harus detail, sih, karena gue ngerti lo juga punya privasi. Tapi, mulai dari saat lo nolong gue dari hari pertama masuk sekolah waktu itu, gue ingin lo tahu kalau lo sudah resmi jadi sahabat gue." ujar Jeyar dengan memberikan senyuman dan tatapan tulusnya.
Mendapati respon seperti itu refleks tangan Biru mengusap pelan puncak kepala Jeyar. Mendapati reaksi tidak terduga itu Jeyar hanya merasakan adanya gemuruh tong yang bertabuh dalam dadanya.
Glek.
"Muka lo merah. Kepanasan, ya? Kita ke dalam aja, yuk!" ajak Biru kemudian.
______
"Rumah pohon ini dulu ada sejarahnya." ucap Biru ketika mereka sedang duduk di atas rumah pohon. Sekarang sudah pukul 6 sore. Karena wilayah rumah mereka berada di perbukitan, menjadikannya rumah pohon itu terlihat strategis karena dapat melihat matahari terbit dan terbenam. Seperti yang saat ini mereka lakukan. Sembari memandangi matahari senja, sambil bercerita.
"Lima atau enam tahun yang lalu gue punya adik, namanya Summer. Waktu itu umurnya tujuh tahun. Dia sering bilang ke gue mau punya rumah pohon. Tapi waktu itu di panti nggak ada pohon yang kuat buat dijadiin rumah. Summer lagi sakit kala itu, kanker otak stadium akhir. Dengan kondisinya itu membuat gue termotivasi buat nyari pohon yang bisa gue bikinin rumah pohon. Singkatnya gue nemuin tempat ini. Tapi gue nggak bisa asal buat, karena pohon itu sepaket dengan rumah kecil itu. Jadilah gue nyari duit ngamen atau bantu orang di pasar setiap pulang sekolah sampai pernah gue pulang pagi lagi cuma buat ngumpulin duit. Sampai akhirnya, gue diterima kerja disebuah kafe sebagai penyanyi. Bayarannya lumayan besar. Beberapa tahun berlalu akhirnya gue bisa beli rumah dan pohon ini. Gue langsung saja buat rumah pohon sendirian.
"Tapi sesuatu terjadi ketika rumah pohon hampir selesai dibuat. Summer meninggal di rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved