Jeyar mengusap pelan pundak Biru.
"Nggak ada hal yang sia-sia, kok, Ru. Gue yakin, di atas sana, Summer pasti ngelihat ini. Dia pasti senyum lihat lo sudah berhasil bikinin dia rumah pohon ini." ujar Jeyar sembari memeluk Biru dari samping.
"Makasih, Jey. Btw, lo orang pertama yang gue ajakin ke rumah pohon ini."
"Duh, gue jadi khawatir." - Jeyar.
"Kenapa?" -Biru.
"Lo bilang lo yang bikin, kan?" -Jeyar.
"Aelah. Gue bikinnya dengan perhitungan kali. Macam arsitek handal gitu." sahut Biru paham maksudnya Jeyar.
"Oke, gue percaya aja." -Jeyar.
Senja hari itu menggelap bersamaan dengan munculnya bulan dan taburan bintang di langit. Tak disangka ribuan kunang-kunang pun mengampiri mereka.
"Wah, ini keren banget, Ru!" seru Jeyar dengan berdiri mencoba lebih dekat pada kunang-kunang yang terbang di sekitar rumah pohon.
"Nih!" Biru mengacungkan sebuah tongkat jaring pada Jeyar.
Mendapati itu Jeyar menjadi lebih semangat lagi. Ia lantas merentangkan tangannya demi menggapai kunang-kunang yang terjaring.
Ada beberapa yang terperangkap. Rupanya Biru sudah mempersiapkan tumblr untuk menyimpan kunang-kunang itu beserta dedaunan yang menjadi makanannya. Ia lalu memasukan kunang-kunang yang ditangkap Jeyar.
Malam itu, tanpa mereka ketahui, seseorang tengah mengamati mereka dari balik rimbunan semak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved